Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif
menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya
melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di
seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan
pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat.
Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya
interaksi imbal-balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber
belajar atau fasilitator kepada pembelajar.
Introduksi komputer dengan
kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar,
suara, dan movie) memberikan peluang
baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi.
Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih-lebih bila
materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis
teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet
memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama
bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang
sama. Pemanfaatan teknologi video
conference yang dijalankan berdasar teknologi Internet, memungkinkan
pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain
aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan
lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.
Buku
Elektronik
Buku elektronik atau ebook adalah salah satu teknologi yang
memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang
ringkas dan dinamis. Ke dalam ebook
dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan
lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional.
Jenis ebook paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku
konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan
teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB),
DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB), ataupun flashdisk (saat ini kapasitas yang
tersedia sampai 4 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang
lebih cermat ada pada misalnya Microsoft
Encarta dan Encyclopedia Britannica
yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia
memungkinkan ebook menyediakan tidak
saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis
musik, misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut
sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.
E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan
untuk e-learning. Victoria L. Tinio,
misalnya, menyatakan bahwa e-learning
meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal yang
menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran
bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi (Tinio, tt: 4). Untuk pembelajaran
yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet, sering
disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik
(SEAMOLEC, 2003:1). Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi
informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi
pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning.
Meskipun per definisi radio dan televisi
pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning,
pada umumnya disepakati bahwa e-learning
mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling
sederhana adalah web-site yang
dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan
pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh nara sumber atau
fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan, dapat pula disediakan mailing-list khusus untuk situs
pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi.
Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang
disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis
teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke
internet (Hari Wibawanto, 2006). Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan
siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses
pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan
komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini
memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di
antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik
atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh email, kanal chatting, atau melalui video
conference.
Aplikasi
Lain
Selain e-book dan fasilitas e-learning,
berbagai aplikasi lain bermunculan (dan kadang saling berintegrasi sehingga
menimbulkan sinergi) sebagai dampak ikutan perkembangan TIK terutama internet.
E-zine
dari kata e-magazine, merupakan
bentuk digital dari majalah konvensional. Penerbitan majalah berformat digital
memungkinkan ditekannya ongkos produksi (karena tidak perlu mencetak) dan distribusi
(karena sekali diupload ke server,
seluruh dunia bisa mengaksesnya). Pemutakhiran isinya juga dapat dilakukan
dengan sangat cepat sehingga perkembangan mutakhir dapat disajikan dengan lebih
cepat. Termasuk dalam kategori e-zine
ini adalah e-newspaper yang berfokus
pada berita terkini dan e-journal
yang memfokuskan diri pada laporan hasil-hasil penelitian.
E-laboratory,
merupakan bentuk digital dari fasilitas dan proses-proses laboratorium yang
dapat disimulasikan secara digital. Pada dasarnya, perangkat lunak ini adalah
perangkat lunak animasi dan simulasi yang dapat dikemas dalam keping CD, DVD
maupun disajikan pada web-site
sebagai web-based application
(perangkat lunak yang berjalan pada jaringan internet).
Blog atau weblog adalah perkembangan mutakhir di bidang web-based application. Ide semula adalah menyediakan fasilitas electronic diary atau buku harian
elektronik untuk remaja. Pengguna dapat mengisi buku harian tersebut semudah
menulis email, mengunggah (upload) ke
server hanya dengan meng-klik ikon, dan hasilnya adalah tayangan tulisan di
layar browser. Pemakai internet di
manapun berada dapat melihat publikasi tersebut dengan mengakses alamat situs,
misalnya: http://universitasword.blogspot.com
Dari sisi kandungan isi, blok sekarang banyak berisi gagasan, ide, dan opini
pribadi tentang satu masalah yang menarik secara subyektif. Meskipun akurasi
informasi yang tersaji masih bisa diperdebatkan, tetapi yang penting adalah
blog memungkinkan seseorang tanpa pengetahuan desain web-site dapat dengan mudah membuat web-site pribadi dan mengelola maupun memutakhirkan isinya dengan
sangat mudah. Kemudahan lain adalah tersedianya banyak server blog gratis.
Dalam konteks pemanfaatannya bagi proses pembelajaran, kandungan isi blog
pembelajar, misalnya, dapat menjadi umpan balik bagi fasilitator.
0 Response to "Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran"
Post a Comment