Recent Posts

PRINSIP UMUM PERJUANGAN MUHAMMADIYAH



A.    Muhammadiyah Adalah Gerakan Islam

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, sesuai dengan tujuan Muhammadiyah yakni “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam”. Menggerakkan Muhammadiyah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai adalah dengan kekuasaan lahir dan batin, sesuai dengan ajaran Islam.
Menggerakkan Islam berarti mengamalkan Islam yang sungguh-sungguh. Mengamalkan ajaran Islam menurut Muhammadiyah adalah menempatkan Al-Qur'an dan as-Sunnah Nabi Muhammad Saw. sebagai sumber amal ibadah, sekaligus sebagai sumber penggerak jiwa yang selalu menjadi perjuangan Muhammadiyah.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam bergerak dengan organisasi untuk mencapai cita-cita dan tujuannya. Kata organisasi dalam Muhammadiyah disebut dengan nama persyarikatan. Karena perjuangan untuk mencapai cita-cita hanya akan berhasil apabila didukung dan dikerjakan bersama oleh masyarakat.

B.     Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah

Muhammadiyah sejak awal perjuangannya, dimulai dengan menggerakkan da’wah Islam. Menyampaikan ajaran agama Islam kepada masyarakat cara amar ma’ruf nahi munkar.
Berdasarkan surat Ali Imran ayat 104, maka jelas tugas da’wah yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah adalah da’wah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar.

Da’wah amar ma’ruf dan nahi munkar terbagi dalam dua golongan:
1.      Kepada yang telah Islam (umat ijabah) bersifat pembaharuan (tajdid) sesuai dengan sumber aslinya, yakni Al-Qur'an dan Assunnah Nabi Muhammad Saw.
2.      Kepada umat yang belum Islam (umat dakwah) bersifat ajakan dan bimbingan yang bersifat mendidik agar mendekat kepada Islam, mendengar dan mempelajari agama Islam dan selanjutnya menjadi pemeluk agama Islam.
Tugas Muhammadiyah sebagai suatu organisasi adalah merencanakan, memprogramkan sistem dan metode dakwah untuk seluruh lapisan masyarakat. Sedangkan warga Muhammadiyah bertugas sebagai mubaligh atau da’i.

C.    Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid (Pembaharuan)

Tajdid yang dimaksudkan dalam gerakan Muhammadiyah adalah membaharui cara berpikir sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan zaman. Bukan pembaharuan ajaran Islam akan tetapi cara berpikir umat Islam.
Yang menjadi sasaran tajdid adalah manusia. Perubahan zaman jangan sampai merusak dasar-dasar ajaran Islam, demikian juga tidak membuat umat Islam ketinggalan zaman, sehingga tidak leluasa menjalankan amal ibadah, bahkan zaman yang terus berkembang hendaknya memberi kesempatan kepada umat Islam yang tegak kepada jabatan agamanya, bertambah mendapatkan peluang baru mengamalkan seluruh ajaran agamanya.
Tajdid yang berarti membersihkan ajaran Islam dari campur aduknya dengan ajaran-ajaran yang bukan Islam. Atau mengembalikan ajaran Islam kepada sumber yang asli. Atau dikebalkan dalam Muhammadiyah dengan penyakit TBC (Tahayul, Bid’ah, dan Churafat). Penyakit ini sangat berbahaya bagi perkembangan ajaran Islam yang murni dan akan merusak aqidah Islam.

D.    Muhammadiyah Sebagai Gerakan Nasional

Muhammadiyah berdiri di saat penjajahan Belanda bercokol di Indonesia mula-mula gerakan yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini dicurigai oleh Belanda. Beberapa kali izin mendirikan gagal. Belanda tidak akan memberikan ijin. Namun usaha dari KH. Ahmad Dahlan bersama tokoh kebangkitan Nasional lainnya seperti tokoh-tokoh Budi Utomo, serta penjelasan dari KH. Ahmad Dahlan kepada pemerintah kolonial Belanda tentang tujuan suci persyarikatan yang didirikannya itu, telah memberikan keyakinan kepada pemerintah kolonial Belanda yang organisasi ini akan membantu pemerintah mencerdaskan bangsa terutama untuk umat Islam. Walaupun penjajah Belanda tidak menginginkan bangsa Indonesia menjadi pandau namun penjelasan KH. Ahmad Dahlan, serta pertolongan dari Allah SWT. telah membuat Pemerintah Kolonial Belanda menjadi paham. Mulai saat itu Muhammadiyah muali berkembang, dan tetap menyesuaikan dirinya dengan perkembangan zaman, sambil menghidupkan ruh jihad dalam jiwa umat Islam. Mulai saat itulah mengikuti perkembangan sampai amsa proklamasi kemerdekaan.
Persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang dakwah amar ma’ruf nahi munkar ikut memberi andil bagi perkembangan nasionalisme Indonesia dengan jiwa Islam. Kemudian menempatkan dirinya sebagai sesuatu pergerakan yang memperjuangna kepentingan bangsa dan tanah tanah air bangsa Indonesia dalam bidang-bidang kehidupan sesuai dengan tugasnya. Maka dikenalkanlah oleh setiap orang dan tokoh-tokoh nasional sikap dan karakter KH. Ahmad Dahlan serta latar belakang perjuangannya.
Itulah awal dikenalnya dan ditancapkan Muhammadiyah termasuk gerakan nasional Indonesia.
Banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah yang mengambil peran dan memberi andil dalam pergerakan yang bersifat Nasional Indonesia, seperti Ki bagus Hadi Kusuma, KH. Mad. Mahsur, Jenderal Sudirman, Kasman Singadireja, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh Muhammadiyah yang bergerak dalam gerakan-gerakan yang bersifat nasionalisme.
Muhammadiyah selalu berjuang menegakkan kebenaran dalam konteks berbangsa dan bernegara. 

E.     Perkembangan Muhammadiyah

Perkembangan Muhammadiyah dapat dibagi menjadi dua cara:
1.      Kuantitas
Perkembangan organisasi secara keseluruhan, termasuk perkembangan awal usahanya.
2.      Kualitas
Perkembangan sumber daya msn dalam mengatur dan memprogram organisasi, agar dapat berjalan sesuai dengan azas dan tujuan.
Termasuk pengembangan ini adalah konsepsi dan nalar manusia dan pimpinan Muhammadiyah dalam seluruh lapangan perjuangan, agar tidak bergeser dari Al-Qur'an dan Assunnah Nabi Muhammad Saw. Di samping itu tetap mengembangkan kemampuan sebagai sumber daya manusia untuk memimpin organisasi.

F.     Pedoman Hidup Muhammadiyah

1.      Hakekat Muhammadiyah
Apakah Muhammadiyah itu?
Dengan pertanyaan di atas, maka perlu ditegaskan bahwa Muhammadiyah adalah suatu perserikatan yang merupakan gerakan Islam. Pada pernyataan yang singkat ini terkandung dua pengertian yang padat, yaitu Muhammadiyah sebagai suatu perserikatan, suatu organisasi, suatu perkumpulan, atau salah satu jami’iyah dan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam (Islamic Movement).
a.       Muhammadiyah Sebagai Suatu Perserikatan
Menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak lebih dari sebuah organisasi atau suatu perkumpulan/jam’iyah. Ia hakekatnya tidak lebih dari sebuah alat, yaitu alat yang dapat digunakan sebagai sarana/wahan yang efektif dan efisien untuk memperjuangkan suatu tujuan yang dicita-citakan, yaitu demi tegaknya kemulyaan dan kejayaan Islam secara hakiki. Selaku perserikatan Muhammadiyah harus terus berjuang memperluas jaringan organisasi, baik vertikal maupun horisontal disertai dengan intensifikasi berupa peningkatan kualitas organisasi maupun mekanismenya.
b.      Muhammadiyah Sebagai Suatu Gerakan Islam
Yaitu suatu gerakan yang lahir karena motivasi Islam, bergerak semata-mata karena diilhami oleh aspirasi Islam dan keseluruhan gerakannya adalah dalam rangka mengaktualisasikan ajaran Islam yang bersumber pada ajaran Al-Qur'an dan as-Sunnah as-Sholikah. Selaku gerkaan Islam, Muhammadiyah harus terus berjuang untuk menyebar luaskan ide-idenya ke tengah masyarakat bangsa Indonesia tanpa harus diembel-embeli lebel organisasi, sehingga tidak ada pengkotak-kotakan dalam dalam Islam nama Muhammadiyah dan yang bukan Muhammadiyah.
2.      Pemahaman
Pengertian pedoman hidup Islami yang Muhammadiyah
Pediman hidup Islami warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dari norma Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah yang menjadi pola tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari untuk menuju masyarakat yang diridhai oleh Allah SWT.

3.      Tujuan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
Yaitu terbentuknya perilaku individu seluruh anggota warga Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan yang baik menuju masyarakat utama yang diridhai oleh Allah SWT.
4.      Sifat-sifat dan kriteria warga Muhammadiyah dalam berpandangan hidup.
Sebagai anggota warga Muhammadiyah yang baik, maka dalam berpandangan hidup harus memiliki sifat dan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a.       Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
b.      Memperbanyak kawan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
c.       Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.
d.      Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
e.       Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar dan falsafah negara yang sah.
f.       Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.
g.      Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan yang sesuai dengan ajaran Islam.
h.      Kerjasama dengan golongan Islam maupun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
i.        Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.
j.        Bersifat adil serta korektif ke dalam ke luar dengan bijaksana.

G.    Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah dalam Kehidupan Pribadi

Pedoman hidup Islami warga Muhammadiyah dalam kehidupan priabadi meliputi beberapa hal antara lain:
1.      Dalam Hal Aqidah
Meliputi:
a.       Setiap warga Muhammadiyah dalam kehidupan harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran nurani berupa tauhid pada al-Hadits yang benar, ikhlas, dan penuh ketundukan sehingga terpancar dalam menjalani kehidupan yang benar.
b.      Warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan tauhid sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari keimanan berdasarkan tauhid dan tetap menjauhi tahayul, bid’ah, khurafat yang menodai keimanan pada Allah SWT.
2.      Dalam Hal Akhlak
Meliputi:
a.       Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Nabi Saw. dalam mempraktekkan akhlak yang mulia, sehingga menjadi ukhuwah hasanah yang diteladani oleh sesama.
b.      Warga Muhammadiyah dalam melaksanakan amal dan kegiatan hidup harus senantiasa didasarkan niat yang ikhlas.
c.       Warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan akhlak yang mulia, sehingga diteladani dan menjauhkan diri dari akhlak yang tercela.
d.      Warga Muhammadiyah di manapun bekerja dan menunaikan tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari harus menjauhi diri dari korupsi, kolusi serta praktek-praktek lain yang merugikan hak publik dan kehancuran dalam kehidupan dunia.
3.      Dalam Hal Muamalah Duniawiyah
Meliputi:
a.       Warga Muhammadiyah harus selalu menyadari dirinya sebagai abdi dan khalifah di mula bumi serta tidak menjauhkan diri dari perkumpulan kehidupan dengan landasan iman, Islam, ihsan dalam arti berakhlak karimah.
b.      Setiap warga Muhammadiyah senantiasa berpikir bayani (pendekatan tekstual dan kontekstula), burhani (pendekatan dengan fakta dan rasio), dan irfani (pendekatan dengan hati nurani) yang mencerminkan cara berpikir yang Islami.
c.       Warga Muhammadiyah harus mempunyai etos kerja Islami seperti: kerja keras, disiplin, tidak menyia-nyiakan waktu, berusaha secara maksimal atau optimal untuk mencapai tujuan yang maksimal sesuai dengan harapan warga Muhammadiyah.
4.      Dalam Hal Ibadah
Meliputi:
a.       Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa membersihakn jiwa/hati ke arah terbentuknya pribadi yang mustaqin dan menjauhkan diri dari jiwa/sifat yang buruk, sehingga terpancar kepribadian yang shaleh.
b.      Warga Muhammadiyah dalam melaksanakan ibadah yang sebaik-baiknya dna menghidup suburkan ibadah sunnah sesuai dengan tuntutan Rasul serta menghias diri dengan iman yang kokoh, ilmu yang luas, amak yang shaleh dan tulus sehingga tercermin kepribadian yang terpuji.

0 Response to "PRINSIP UMUM PERJUANGAN MUHAMMADIYAH "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel