Nama - Nama Perawi Hadist Nabi
Pengertian Sahabat
Sahabat adalah
orang pernah bertemu dengan Nabi, dia beriman kepada beliau dan mati dalam
keadaan beriman. Namun ada sebagian ulama’ menambah definisi tersebut, yaitu:
1.
Dia lama
berkumpul dengan Nabi Saw.
2.
Dan dia pernah
mengikuti peperangan dengan Nabi Muhammad Saw.
Dasar-dasar Keadilan
Sahabat
Menurut
Ahlul Sunnah wal Jamaah bahwa semua sahabat itu adalah adil baik sahabat dewasa
maupun sahabat kecil tanpa harus mempersoalkan mereka yang terlibat dalam
peperangan seperti peperangan Mu'awiyah dengan Ali ra. Hal ini didasarkan bahwa
mereka itu semua orang-orang yang senantiasa menjalankan perintah dan
senantiasa menjauhi larangan Allah dan senantiasa menjalankan shalat, puasa,
zakat, dan lain-lain. Di samping itu juga berdasarkan beberapa ayat dan hadits
Muhammad Saw., di antaranya:
وَكَذَلِكَ
جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ
الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ
عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى
عَقِبَيْهِ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ
رَحِيمٌ (البقرة: 143)
Artinya: “Dan
demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan
kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya
nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh
(pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah
diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”. (QS. Al-Baqarah: 143).
كُنْتُمْ خَيْرَ
أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ
خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ (ال عمران:
110)
Artinya: “Kamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli
Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (QS. Ali Imran: 110).
مُحَمَّدٌ رَسُولُ
اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا...
(الفتح: 29)
Artinya: “Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat
mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya…”. (QS. Al-Fath: 29).
Sedangkan
hadits Nabi Muhammad Saw. di antaranya:
خَيْرُكُمْ قَرْنِي
ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
Artinya: “Sebaik-baik
masa adalah masaku dan orang-orang setelah aku”. (HR. Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud).
اللَّهَ فِي
أَصْحَابِي لَا تَتَّخِذُوهُمْ غَرَضًا بَعْدِي فَمَنْ أَحَبَّهُمْ فَبِحُبِّي
أَحَبَّهُمْ وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ فَبِبُغْضِي أَبْغَضَهُمْ وَمَنْ آذَاهُمْ فَقَدْ
آذَانِي وَمَنْ آذَانِي فَقَدْ آذَى اللَّهَ
Artinya: “Allah
itu senantiasa dalam melindungi sahabatku, maka janganlah kamu menjadikan untuk
kepentingan dunia sesudah aku nanti. Barang siapa mencintai mereka, maka dia
sama dengan mencintai aku, maka aku akan emncintai mereka. Barang siapa
membenci mereka, maka dia sama saja membenci aku, maka aku akan membenci dia.
Dan barang siapa menyakiti mereka sama saja menyakiti aku, dan barang siapa
menyakiti aku maka Allah akan menyakiti dia. Dan barang siapa menyakiti Allah,
maka Allah akan menyiksa dia”.
(HR. Imam Turmudzi, Ibnu Majah dari Abdullah bin Mughofal).
Cara Mengetahui apakah dia itu sahabat atau bukan
1. Berita itu sudah bersifat mutawatir, bahwa dia
adalah seorang sahabat, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan lain-lain.
2. Sahabat itu terkenal, seperti Abu Hurairah,
Abdullah bin Umar, Shomam bin Tsa'labah, dan lain-lain.
3. Ada pengakuan dari sahabat itu sendiri
4. Adanya pengakuan dari tabi’in, bahwa memang dia itu
adalah sahabat. Sedangkan tabi’in ini dapat dipercaya.
Sahabat yang Banyak Memberikan Fatwa
1. Ibnu Abas
2. Umar bin Khattab
3. Ali bin Abi Thalib
4. Ubai bin Ka’ab
5. Zaid bin Tsabit
6. Abu Darda’
7. Ibnu Mas’ud
8. Abdullah bin Mas’ud
Sahabat yang Banyak Meriwayatkan Hadits
1. Abu Hurairah, dia meriwayatkan hadits sejumlah
5.374 hadits dan 300 rawi yang meriwayatkannya.
2. Ibnu Umar, meriwayatkan hadits 2.730 hadits
3. Anas bin Malik, meriwayatkan hadits 2.286 hadits
4. A’isyah, meriwayatkan hadits 2.210 hadits
5. Ibnu Abbas, meriwayatkan hadits 1.660 hadits
6. Jabir bin Abdullah, meriwayatkan hadits 1.540
hadits
Pengertian Tabi’in
Tabi’in adalah
seorang yang pernah bertemu dengan sahabat dan beriman kepada Nabi Muhammad
Saw. dan mati dalam keadaan Islam.
A.
Sahabat yang Mendapat Gelar Al-Muktsirun fi Ar-Riwayah
- Abu Hurairah (21 SH – 59 H = 602 M – 679 M)
Abu Hurairah adalah gelar atau nama kunyah (كنية) yang diberikan oleh Rasulullah Saw.
karena sikapnya yang sangat menyayangi kucing perliharaannya. Sedang nama
aslinya sebelum masuk Islam adalah ‘Abd Syams ibn Sakhr. Ketika beliau masuk
Islam Nabi Muhammad Saw. menggantinya dengan ‘Abdur Rahman ibn Sakhr Al-Dausi
At-Tamimi (dari bani Daus ibn Adnan) Al-Yamani. Beliau seorang sahabat yang
digelari para ulama dengan Al-Imam/al-Faqih al-Mujtahid dan Al-Hafidz. Beliau
termasuk sahabat yang dido’akan Rasulullah Saw. mempunyai hafalan yang kuat.
Abu Hurairah masuk Islam pada 7 Muharram (629 M)
pada waktu kampange menentang Khaibar. Sumber lain mengatakan beliau masuk
Islam sebelum hijrah atas dorongan Thufail ibn ‘Amir. Semenjak itu beliau
selalu beserta Nabi Saw. serta menjadi ketua Jama’ah Al-Shuffah.
Beliau dikenal sebagai sosok sahabat yang amat
sederhana dalam kehidupan materi, wara’ dan taqwa. Hidupnya diabadikan untuk
senantiasa beribadah pada Allah SWT. Pernah diangkat sebagai pegawai di Bahrain masa
khalifah Umar ibn Khattab. Tapi karena kebiasaannya yang banyak meriwayatkan
hadits bertentangan dengan kebijakan khalifah, maka beliau dibebas tugaskan.
Masa khalifah Ali dan Abi Thalib beliau menolak diangkat sebagai pegawai, namun
masa Mu'awiyah beliau menerima jabatan gubernur di Madinah.
Hadits yang diterimanya diriwayatkan oleh sekitar
800 orang dari kalangan sahabat dan tabi’in. Hadits yang diriwayatkan sebanyak
5374 buah hadits, dengan ini beliau adalah sahabat yang paling banyak
meriwayatkan hadits. Di samping menghafal, beliau juga mencatat hadits-hadits
dari Rasulullah Saw.
Karena banyaknya beliau meriwayatkan hadits, maka
ada yang mendukung dan juga menggugat ke’adalahan beliau, di antara
gugatan-gugatan itu adalah:
a.
Abu Hurairah
Rakus
b.
Syaikh
Al-Madhirah
Rakus
kalau makan hidangan berupa daging dan susu.
c.
Masa bersama
Nabi yang membingungkan, antara 3 tahun/50 bulan.
d.
Ikhsar hadits.
Masa
yang singkat dalam meriwayatkan hadits.
Polemik ini terus berkepanjangan yang menggugat dan
yang membela beliau. Namun ingat, Rasulullah yang mendo’akan agar beliau diberi
kekuatan hafalan.
- Abdullah ibn Umar (10 SH – 74 H = 618 – 694 M)
Beliau lahir setelah peristiwa pengangkatan
Muhammad sebagai Rasulullah Saw. biasa disebut dengan “Ibn Umar” masuk Islam
bersama ayahnya saat usia 10 tahun (sebagian pendapat berkata 13) merupakan
salah satu dari 4 sahabat yang bergelar “Abadillah”. Menurut Malik bin Anas,
beliau adalah sahabat yang mengetahui sepenuhnya berbagai urusan yang dihadapi
Rasulullah Saw. dan para sahabatnya.
Menurut pandangan ulama dari sahabat dan tabi’in,
pribadinya mencerminkan seorang ulama yang menghadarpkan ridha Allah SWT.
semata. Serta beliau tidak mau turut campur dengan fitnah yang terjadi di
masanya, di kalangan sahabat dikenal sebagai peneladan segala gerak gerik
Rasulullah.
Beliau menerima hadits langsung dari Rasulullah
Saw. dan dari sahabat lainnya di kalangan sahabat periwayatannya dalam hadits
menduduki peringkat kedua yaitu 2630 buah hadits.
Di antara silsilah sanadnya yang paling tinggi
nilainya yang sampai pada Abdullah bin Umar melalui Malik bin Anas dari Nafi’,
sedang yang paling lemah melalui Muhammad Abdullah ibn Al-Qasim dari ayahnya
dari kakeknya.
Di samping menghafal, beliau juga menulis hadits
yang diterimanya dalam beberapa risalahnya dan juga oleh para ulama yang
menerima riwayat darinya.
- Anas ibn Malik (10 SH – 93 H = 612 M – 912 M)
Nama lengkapnya Anas ibn Malik ibn An-Nadr dan
Dam-dam ibn Zaid ibn Haram ibn Jundub ibn Amir ibn Ganam ibn Addi ibn An-Najar
Al-Anshari. Dikenal dengan sebutan “Abu Hamzah” dan “Ibn Sulaim” (menurut Abu
Hurairah) sahabat yang terakhir meninggal di Basrah.
Beliau hidup bersama Rasulullah Saw. sebagai
pembantu yang dipersembahkan oleh ibunya (Ummu Sulaim) di usia 10 tahun. Beliau
menerima hadits secara langsung dari Rasulullah dan dari sahabat lainnya.
Beliau menempati peringkat ketiga dalam banyaknya
periwayatan hadits, yaitu 2286 buah hadits, dalam riwayat lain 2236 hadits,
2276 hadits.
Silsisalh sanad yang sampai padanya yang tertinggi
nilainya melalui Malik ibn Anas dari ibn Shihab Az-Zuhri. Sedang yang paling
lemah melalui Daud ibn Al-Muhabbir dari ayahnya dari Abban ibn Abi Yazid.
Di hari wafatnya, Qatadah mengatakan “pada hari ini
telah lenyak ½ ilmu”.
- Siti ‘Aisyah Al-Shiddiqiyah (9 SH – 58 H = -
668 M)
Beliau adalah istri Rasulullah Saw. putra Abu Bakar
As-Shiddiq. Menurut ayah Hisyam tidak ada sahabat yang sepandai ‘Aisyah dalam
hal mengetahui diturunkannya ayat-ayat Al-Qur'an hal yang diwajibkan dan
disunnahkan, peristiwa-peristiwa penting dan yang lainnya. ‘Aisyah dalam
menyampaikan hadits kerap kali sebab Nabi mengeluarkan hadits dalam kontek
maksud dan tujuan yang ditentukan. Beliau meriwayatkan hadits sebanyak 2210
buah hadits menempati urutan keempat.
Silsilah sanad yang paling tinggi nilainya yang
sampai padanya melalui Yahya ibn Sa’id dari Ubaidillah ibn ‘Amr ibn Hafidz dari
Al-Qashim ibn Muhammad.
Hadits-hadits dan fatwa-fatwa yang diralat ‘Aisyah
dibukukan setidaknya oleh:
a.
Imam badruddin
Al-Zarkasyi dalam kitab Al-Ijabat li Iradi Maistadrakatu ‘Aisyah “'Aka
As-Shahabah”.
b.
Jalal Ad-Din
As-Suyuthi aina Al-Ishabah fi Istidrak “'Aisyah ‘ala As-Shahabah”.
- Abdullah ibn Abbad (3 SH – 68 H = 616 M – 687
M)
Beliau putra paman Rasulullah Saw. Al-Abbas ibn
Abdul Muththalib ibn Hasyim ibn Manaf al-Makki al-Madaniyati al-Tha’ifi sedang
ibunya saudara Maimunah istri Rasulullah Saw. yaitu Ummu Al-Fadhl Lubabah binti
Al-Harits Al-Hilaliyah beliau meninggal di Tha’if.
Beliau ahli dalam fiqh, tafsir Al-Qur'an, bahasa
Arab, syair, ilmu hisab, dan ilmu waris. Rasulullah Saw. mendo’akan beliau:
اللهم فى الدين واللهم
التأويل
Meriwayatkan hadits sebanyak 1660 buah hadits,
peringkat kelima. Silsilah hadits yang tinggi nilainya melalui Ibn Shihab
Az-Zuhri dari Ubaidillah ibn Abdullah ibn Utbah. Silsilah yang paling lemah
melalui Shalih.
- Jabir ibn Abdillah (16 SH – 78 H = 604 M – 698
M)
Nama lengkapnya Jabir ibn Abdullah ibn Amar ibn
Haram ibn Tsa'labah Al-Khazraji Al-Anshari As-Salami. Beliau mendapat gelar
Al-faqih Al-Imam dan mufti Madinah. Ke mana saja beliau pergi selalu dikunjungi
masyarakat yang ingin mengambil ilmu darinya dan meneladani ketakwaannya.
Dalam periwayatan hadits di jajaran sahabat beliau
menduduki peringkat ke-6 dengan 1540 buah hadits. Silsilah sanad yang paling
tinggi nilainya melalui Sufyan ibn Uyainah dari Amr ibn Dinar.
Beliau meninggal di Madinah dan merupakan orang
terakhir yang meninggal dari maqamat sahabat.
- Abu Sa’id Al-Khudry (8 SH – 74 H = 607 M – 693
M)
Nama aslinya adalah Sa’ad ibn Malik ibn Sinan
Al-Khudry Al-Khazraji Al-Anshari. Abu Said Al-Khudry adalah gelar yang
diberikan padanya.
Saat usia 13 tahun dia dibawa ayahnya pada
Rasulullah Saw. untuk ikut perang Uhud namun ditolak karena masih kecil. Beliau
ikut perang 12 kali. Beliau menerima hadits langsung dari Nabi Saw. serta dari
sahabat lainnya dalam jajaran periwayatan hadits beliau ada di rangking ketujuh
dengan 1170 hadits.
B.
Sebagian Sahabat yang Ternama
- Abdullah bin Ma’ud
Sahabat yang berhasil membunuh Abu Jahal,
Rasulullah memberi kesaksian beliau akan masuk surga kelak.
- Abdullah bin Amr bin Al-Ash
Salah seorang dari Abdillah yang ahli fiqh. Masuk
Islam sebelum ayahnya, hadits yang diriwayatkannya 700 buah hadits.
- Abu Dzar Al-Ghifari (281 hadits)
Nama aslinya Jumdab bin Junadah beliau seorang yang
zuhud tidak pernah punya simpanan makanan untuk hari esok.
- Sa’ad bin Abi Waqqash
Mendapat julukan “Abu Isqaq”, sahabat yang mendapat
kabar gembira akan masuk surga, watag tahun 55 H.
- Mu’adz bin Jabal
Mendapat julukan “Abu Abdurrahman” ahli fiqh. Sabda
Nabi: “dialah paling mengerti halal haram”.
- Abu Darda’ (179 hadits)
Nama asli Uwainir bin Zaid bin Qais. Seorang
sahabat dari suku Khazraj. Rasulullah menyebutnya prajurit berkuda paling baik.
Wafat pada tahun 32 H di Damaskus.
C.
Pentadwin dan Pentakhrij Hadits
Yaitu upaya pembukuan hadits dan serta penerapan
suatu hadits shahih atau tidak. Di antara pentadwin dan pentakhrij hadits
secara sekilas biografinya:
- Umar ibn Abdul Aziz (61 H – 101 H)
Beliau cucu sahabat Umar bin Khattab dari Ummu
Ashim. Beliaulah penggagas tadwin. Beliau menginstruksikan pada Abu Bakar ibn
Muhammad ibn hazim, Gubernur Madinah, dan Muhammad ibn Muhammad ibn Shihab
Al-Zuhri. Namun hasilnya tadwinnya tidak sampai pada generasi berikutnya.
- Abu Bakr ibn Muhammad ibn Hazm (17 H)
Kapan dilahirkan tidak jelas, sedang wafat antara
117 H dan 120 H. Beliau termasuk golongan ulama tsiqoh.
- Ibnu Shihab Al-Zuhri (50 H – 125 H)
Beliau mendapat gelar Al-Hafidz Al-Madani,
Al-Faqih, Alim Al-Hijaz wa Al-Syam, dan seorang pemimpin dunia. Hasil
karyayanya dalam tadwin lebih lengkap dari Abu Bakr ibn Muhammad ibn Hazm.
- Al-Ramahurmuzi (265 H – 360 H)
Nama ini dinisbatkan tempat kelahirannya, terletak
sebelah barat daya Iran .
Beliaulah yang pertama menyusun suatu ilmu hadits secara lengkap sebagai
disiplin ilmu.
- Imam Malik ibn Anas (93 H – 179 H)
Nenek moyangnya yaitu Abu Amir seorang sahabat yang
selalu mengikuti seluruh peperangan di zaman Nabi, kecuali perang Badar. Beliau
mendapat gelar Amirul Mukminin fi Al-Hadits. Menurut suatu riwayat, ia berada
di rahim ibunya selama tiga tahun. Mendapat siksaan fisik karena fatwanya
bertentangan dengan kebijakan Gubernur Madinah. Karya terkenalnya Al-Muwaththa’
(tempat berpijak) dijadikan sebagai kitab undang-undang peraidilan oleh para
qadhi.
- Imam As-Syafi’i (150 H – 204 H)
Nama lengkapnya Abu Abdillah Muhammad ibn Idris,
lahir di Ghozzah tepi pantai Palestina Selatan. Usia tujuh tahun sudah hafal
Al-Qur'an murid dari Imam Malik dan Imam Abu Hanifah.
Saat di Baghdad fatwanya disebut Qaul Qadim. Sedang
di Mesir fatwanya disebut Qaul Jadid. Mendapat gelar Nashir Al-Hadits (penolong
memahamkan hadits) hingga Imam Ahmad mengatakan “Andai kata tidak ada Imam
Syafi’i sungguh aku dengan mengenal cara memahami hadits”.
- Imam Ahmad ibn Hanbal (164 H – 241 H)
Ayahnya seorang mujtahid di Basrah. Selama hidupnya
beliau menghafal lebih dari sejuta hadits. Beliau merupakan pelopor
penkombinasian fiqh dengan hadits. Murid setia dari Imam Syafi’i serta
mempunyai tulisan dua belas macam yang dikuasai di luar kepala. Beliau dituduh
sebagai sumber dari pendapat bahwa Al-Qur'an itu adalah makhluk. Karya
terbesarnya Musnad Al-Kabir.
- Imam Bukhari (194 H – 256 H)
Beliau lahir di Bukhara , wilayah Uzbekistan , karya terbesarnya yaitu
Shahih Bukhari.
- Imam Muslim (204 H – 261 H)
Dilahirkan di Naisabur, wilayah Iran Timur Laut.
Karya terbesarnya adalah Shahih Muslim.
- Imam Abu Dawud (202 H – 275 H)
Dilahirkan di Sijistani, daerah antara Iran dan
Afganistan. Karya terkenalnya Sunan Abu Dawud.
- Imam At-Tirmidzi (200 H – 279 H)
Dilahirkan di Turmudz, daerah pinggir kota utara sungau
Amuderiya sebelah utara Iran .
Karya terkenalnya Sunan At-Tirmidzi.
- Imam Nasa’i (215 H – 303 H)
Dilahirkan di daerah Nasa’, wilayah Khurasan. Karya
terkenalnya Sunan Al-Kubro atau Sunan An-Nasa’i.
- Imam Ibnu Majah (207 H – 273 H)
Dilahirkan di Qazwin, wilayah Iran . Karya
terkenalnya adalah Sunan Ibnu Majah.
0 Response to "Nama - Nama Perawi Hadist Nabi"
Post a Comment