Istilah-Istilah Yang di gunakan Oleh Rawi Di Akhir Hadist
1.
Marfu’, adalah
hadits yang sanadnya sampai kepada Nabi Muhammad Saw. baik berupa perbuatan,
perkataan, dan ketetapan Nabi baik sanad itu bersambung maupun tidak.
Marfu’
ini ada dua macam, yaitu:
a.
Marfu’ Tasrih,
yaitu rawi menjelaskan bahwa hadits melibatkan Nabi Muhammad Saw., seperti:
Nabi bersabda, dari Nabi Muhammad Saw.
b.
Marfu’ Hukmi,
yaitu bahwa rawi itu tidak menjelaskan bahwa hadits melibatkan Nabi, namun
sahabat mengatakan: minnasunnahti kadha wa kada.
2.
Maukuf, adalah
hadits yang sanad hanya kepada sahabat Nabi Muhammad Saw. bisa jadi berupa
perkataan maupun perbuatan baik sanadnya itu bersambung maupun terputus.
Seperti:
Ibnu Umar ra. berkata demikian……… Ibnu Umar berbuat demikian…… Sedangkan hukum
maukuf itu menurut Prof. Dr. Fatkhurrahman adalah kategori hadits dhaif.
3.
Mursal, adalah
hadits yang dikatakan oleh seorang tabi’in dari Nabi, seperti tabi’in berkata:
bersabda …………. Nabi melakukan demikian …………
4.
Gharib, adalah
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh seorang sanad sendirian.
Contoh
hadits, yang artinya: “budak yang merdeka daging seperti nasab, maka tidak
boleh dijual dan dihibahkan. Hadits ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Dina
dari ibnu Umar. Dia seorang diri. Sedangkan hukum hadits adalah kadang-kadang
shahih, hasan, dan dhaif.
5.
Munkar dan
Ma’ruf
Hadits
munkar adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang dhaif yang bertentangan
dengan rawi yang dhaif lebih rendah. Contoh:
Artinya: “Barangsiapa
menjalankan shalat, menunaikan zakat, menunaikan haji, menjalankan puasa dan
menghormati tamu, maka dia akan masuk surga”. (HR. Ibnu Majah).
Hadits
ini dianggap munkar sebab Habib meriwayatkan hadits ini bertentangan dengan
hadits yang diriwayatkan oleh Abi Hatim yang dia lebih tsiqoh. Oleh karena itu
hadits yang dari Habib disebut hadits mungkar sedangkan hadits dari Abi Hatim
dan sebagainya dengan hadits ma’ruf.
6.
Mubham, adalah
hadits yang dalam sanad atau matannya terdapat seorang yang disebutkan, seperti
seorang perempuan, seorang laki-laki.
Hadits
ini ada dua, yaitu:
a.
Mubham fil
Matni
b.
Mubham fil
Sanad
Contoh
hadits Mubham fil matni:
Artinya: “Bahwa
Nabi Muhammad Saw. mlihat seorang laki-laki yang shalat di belakang shaf
sendirian, maka Nabi Muhammad Saw. memerintahkan orang itu untuk mengulangi
shalatnya”. (HR. Abu Dawud dari Waabishah bin Ma’bad ra.).
Contoh
mubham fil sanad: seorang rawi berkata: “seorang laki-laki telah memberi khabar
kepada kami”.
0 Response to "Istilah-Istilah Yang di gunakan Oleh Rawi Di Akhir Hadist "
Post a Comment