Recent Posts

SOLUSI MEDIS TERHADAP ORANG YANG DIANGGAP KENA JIN, KESURUPAN, SAWAN



Warga metropolis seperti Surabaya, Jakarta seolah tercengang. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, siswa di dua sekolah yang berbeda mengalami gejala yang kerap disebut “kesurupan”. Pada salah satu sekolah, konon kesurupan terjadi karena pihak sekolah memotong pohon yang menjadi tempat tinggal jin.
            Namun sebenarnya, dalam dunia kedokteran, tidak ada istilah “kesurupan”. Terutama kesurupan roh halus. Menurut dr. Didi Aryono Budiyono, SpKJ, kejadian itu tidak ada hubungannya dengan fenomena mistis atau roh halus seperti yang kerap diperbincangkan banyak orang. “Kita menyebutnya sebagai “histeria”. Jika terjadi pada lebih dari satu orang, disebut dengan “histeria massa” kata staf bagian jiwa RSU Dr.Soetomo Surabaya itu.
            Gejala memang khas dan bisa berbeda antara satu orang dengan yang lain. Umumnya, mereka bisa tiba-tiba menjerit, mengoceh tidak jelas, bahkan pingsan. Ditambahkan Didi, histeria terjadi ketika seseorang tidak bisa menyimpan masalah, ketakutan, harapan, atau impian yang hendak dicapainya.
            “Ketika tidak lagi kuat menanggunggnya, emosi bisa meluap-luap  dan tumpah dalam bentuk tindakan yang tidak wajar,” kata psikiater itu. Artinya, segala bentuk stress yang tidak bisa diatasi seseorang bisa menjadi pemicu histeria. Selain berteriak-teriak, mengoceh, dan pingsan, seseorang yang mengalami histeria juga bisa mengalami trance (mengubah diri sendiri menjadi orang lain di luar kesadarannya). Contohnya, tiba-tiba bisa mengomong bahasa China, Inggris, Jerman atau bisa melakukan gerakan-gerakan silat. “Padahal, belum tentu bahasa atau gerakan yang digunakan benar,” sambungnya.
            Mereka yang ‘berbakat’ mengalami histeria ini, umumnya memiliki tingkat kesadaran yang rendah. Juga, minim dukungan emosional dan sosial serta berpikir labil. Kondisi histeria bisa terjadi ketika mereka tidak bisa mengalihkan suatu “stressor”. Stressor itu bisa berupa ketakutan, kebosanan, kecemasan, atau tekanan lain yang tinggi.
            Mengapa bisa terjadi “histeria massal” ? “Kondisi itu memang bisa saja terjadi. Asal, ada simultan pemicunya,” tegas Didi. Untuk budaya Timur, yang mempercayai adanya ‘dunia lain’ selain dunia manusia, “penampakan” jin atau roh halus bisa menjadi pemicunya. Mungkin saja “penampakan” itu sekadar ilusi manusia semata.
            Ketika ada salah seorang yang merasa melihat “sesuatu” tidak bisa menahan emosinya dan kemudian meledak, tindakan ini bisa langsung mempengaruhi dan memicu histeria orang lain yang ada di sekelilingnya. Terutama, jika orang-orang yang ada disekitarnya juga mempunyai “bakat histeria”.
            Histeria sendiri, kata Didi biasanya terjadi mulai remaja awal sampai Dewasa awal. Yaitu antara usia 14 tahun – 23 tahun. Dan memang, perempuan lebih sering mengalaminya dari pada laki-laki. “Sebagian remaja masih labil dalam menghadapi masalah. Sedangkan, perempuan kerap terbentur norma dan budaya yang tidak lazim mengungkapkan masalahnya dengan lebih terbuka bila dibandingkan laki-laki.” Paparnya.
            Agar seseorang tidak berisiko tinggi mengalami histeria dan dianggap kesurupan, sangat disarankan untuk lebih terbuka dan mengendalikan stress dengan baik. “Jangan memendam sesuatu, seperti masalah, impian atau stress sampai bertumpuk-tumpuk. Ini bisa memicu histeria,” Tegas Didi.

0 Response to "SOLUSI MEDIS TERHADAP ORANG YANG DIANGGAP KENA JIN, KESURUPAN, SAWAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel