KEMANDIRIAN SEORANG ISTRI SHOLEHAH
Islam tidak membiarkan kepribadian wanita itu larut
untuk mengikuti kepribadian suaminya sebagaimana tradisi barat. Mereka
menjadikan wanita mengikuti suaminya, sehingga nama sang istri tidak begitu
dikenal. Demikian juga nasab dan marganya, tetapi cukup dikatakan "fulanah
istrinya si fulan."
Adapun Islam telah menempatkan kepribadian wanita
secara mandiri. Oleh karena itu kita mengenal istri-istri Rasul SAW dengan
nama-nama dan nasabnya seperti: Khadijah binti Khuwailid, Aisyah binti Abu
Bakar, Hafshah binti Umar, Maimunah binti Al Harits, dan Shafiyah binti Huyyai
yang bapaknya adalah seorang Yahudi yang pernah memerangi Rasulullah SAW.
Sebagaimana kepribadian wanita saat ini tak akan
terkurangi dengan ia menikah dan tidak akan kehilangan kemampuannya dalam hal
perjanjian jual beli dan muamalah. Dia berhak menjual dan membeli, dia berhak
memberi upah, dia berhak memberikan hartanya, bershadaqah, memberi makan dan
sebagainya.
Pemahaman seperti ini belum sampai pada wanita
Barat kecuali baru-baru ini saja. Dan di sebagian negara, wanita masih sangat
terikat dengan keinginan suaminya.
0 Response to "KEMANDIRIAN SEORANG ISTRI SHOLEHAH"
Post a Comment