Recent Posts

KEBANGKITAN SUNNAH


Setelah Rasulullah saw. wafat, tentunya langkah dakwah dan teladan sunnah beliau diteruskan oleh para shahabat radhiyallahu ‘anhum, kemudian diwariskan kepada generasi tabi’in, terus-menerus rantai sanad ilmu terbentuk melalui tabi’ut tabi’in sampai kepada para ulama kita sekarang. Hingga kita mengenal nama-nama ulama seperti Imam Nawawi Al-Bantani (ulama asal Tanara-Banten, bergelar Sayyidu ‘Ulama Hijaz atau Pemimpin Para Ulama Hijaz).
Ada juga Hadhratus-Syaikh Hasyim Asy’ari Jombang (ulama muhaddits, pendiri Jamiyyah Nahdlatul Ulama), Syaikh Muhammad Yasin bin Isa Al-Fadani (ulama asal Padang, di masa hidupnya beliau bergelar Musnidud-Dunya atau Orang yang Menghafal Sanad Hadits Terbanyak di Dunia saat itu), Al-Habib Abdullah bin Abdulqadir Bilfagih Malang (ulama yang mencapai derajat hafidz dalam ilmu hadits, yakni menghafal 100 ribu hadits beserta hukum sanad-matannya), Al-Habib Salim bin Jindan Jakarta (da’i yang gigih, serta ahli hadits, tarikh dan ahli nasab) dan banyak lagi Ulama besar Nusantara di masa lalu.
Masalahnya, ketika para ulama sepuh semakin banyak meninggalkan kita, saat telah datang waktunya mereka dijemput untuk terlepas dari hiruk-pikuk dunia fana, lantas siapa yang akan menggantikan mereka? Meneruskan risalah Baginda Rasulullah?
Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, sebagaimana sabda Rasulullah saw.
Allah mengangkat ilmu itu bukan mencabutnya dari hati seseorang tapi dengan mewafatkan para ulama, kalau sudah tidak tersisa lagi ulama atau sedikit (misalnya) di suatu wilayah maka orang–orang mengambil orang bodoh untuk dijadikan sebagai pemberi fatwa dan yang dianggap ulama adalah orang yang tidak berilmu, mereka ditanya lalu berfatwa tanpa ilmu, maka ia sesat dan menyesatkan”.
Sebagai contoh, seseorang yang mempelajari Syari’at Islam hanya dari buku-buku yang dibacanya atau hanya menukil di internet misalnya, tanpa memiliki guru yang menjadi pembimbingnya, kemudian ia berfatwa tanpa ilmu, maka ia sesat dan menyesatkan. Hadits di atas dimaksudkan bagi kita untuk membangkitkan kembali generasi ulama, menghidupkan lagi generasi ulama, atau setidaknya membangkitkan semangat generasi muda untuk kembali mereguk ilmu dari ulama.

Jika sudah tiada lagi muslimin yang menghiraukan ilmu, Syariat Islam, baik yang dzahir maupun yang batin, maka muncullah orang-orang yang bersyahadat namun mencaci syariat Islam, memaki hukum-hukum Islam, menghalalkan riba, mencela poligami, mengkultuskan akal semata, serta adanya fanatik berlebihan. Di masa mulai redupnya cahaya syariah inilah maka para pembela sunnah segera memperbaharuinya.

0 Response to "KEBANGKITAN SUNNAH"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel