ADAB DALAM BERIDUL FITRI
Umat Islam di berbagai tempat, daerah, dan negara memiliki
tradisi masing-masing dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Intinya,
pada saat hari raya, setiap keluarga bisa berkumpu, saling mengunjungi, dan
bersilarurahmi, serta saling memaafkan.
Nah, agar perayaan Idul Fitri 1432 H benar-benar bermakna, sebaiknya setiap
Muslim meniru teladan dan perintah Rasulullah SAW dalam mengisi hari nan fitri
ini. Dalam kitab Mausuu’atul Aadaab
Al-Islaamiyyah, Syekh Abdul Azis bin Fathi As-Sayyid Nada menjelaskan adab
berhari raya ala Rasulullah SAW. Berikut ini adab berhari raya :
Pertama, niat yang
benar
Menurut Syekh Sayyid Nada, wajib bagi
seorang Muslim Menghadirkan niat yang benar dalam segala perkara berkaitan
dengan hari raya, seperti berniat ketika keluar rumah untuk shalat demi
mengikuti Nabi SAW.
Kedua, mandi
Pada hari Idul Fitri hendaknya setiap
Muslim mandi. Sehingga, dapat berkumpul bersama kaum Muslimin lainnya dalam
keadaan bersih dan wangi. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa ia mandi pada
hari raya Idul Fitri, sebelum berangkat ke tempat shalat. (HR Malik dalam kitab
al-Muwaththa).
Ketiga, memakai
wewangian
Saat akan shalat Idul Fitri, hendaknya
setiap Muslim memakai wewangian dan dalam keadaan bersih.
Keempat, memakai
pakaian baru
Jika seseorang mampu, disunahkan
memakai pakaian baru pada hari raya Idul Fitri. Hal itu menunjukkan rasa syukur
atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan menunjukkan kegembiraan pada hari
raya. Ibnu Umar RA memakai pakaian terbaiknya pada kedua hari raya. (HR
al-Baihaki).
Kelima, mengeluarkan
zakat fitrah sebelum melaksanakan shalat
Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW,
seorang Muslim hendaknya mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat untuk
menggembirakan fakir-miskin dan orang yang membutuhkan pada hari Id tersebut.
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum
orang-orang keluar untuk shalat. (HR Bukhari-Muslim).
Keenam, memakan
kurma sebelum berangkat dari rumah pada hari raya Idul Fitri
Dalam sebuah hadis disebutkan, Rasulullah
SAW sebelum berangkat shalat pada hari raya Idul Fitri memakan kurma terlebih
dahulu. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi SAW tak berangkat shalat Idul Fitri
kecuali setelah makan, sedangkan beliau tidak makan pada hari raya Idul Adha,
kecuali setelah pulang dan makan dari hewan kurbannya. (HR at-Tirmidzi).
Ketujuh, bersegera
menuju tempat shalat
Pada hari raya Idul Fitri, hendaknya
setiap Muslim bergegas menuju tempat dilakukannya shalat Id.
Kedelapan, keluarnya
wanita ke tempat shalat
Kaum wanita dianjurkan untuk keluar
menuju tempat shalat walaupun sedang haid. Sehingga, mereka dapat menyaksikan
dan mendapat kemuliaan hari raya serta merasakan kebahagiaan bersama orang
lain.
Kesembilan,
anak-anak diajak untuk shalat
Ibnu Abbas RA berkata, “Aku keluar
bersama Nabi SAW pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, kemudian beliau
shalat dan berkhutbah....” (HR Bukhari-Muslim).
Kesepuluh, ketempat
shalat dengan berjalan kaki
Keluar berjalan kaki untuk shalat
termasuk sunah. Sebagaimana Nabi SAW keluar pada dua hari raya dengan berjalan
kaki, shalat tanpa azan dan iqamat, dan pulang berjalan kaki melalui jalan
lain. (HR Ibnu Majah). Perbuatan inilah yang disukai selama tak memberatkan
orang yang shalat.
Kedua belas,
bersalaman dan saling mengucapkan selamat di antara orang yang shalat
Bersalaman dan saling mengucapkan
selamat akan membahagiakan jiwa yang merasa gembira pada hari Id. Bisa pula
sambil mengucapkan, “Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian.”
Ketiga belas,
bersilaturahmi
Keempat belas, salin
bertukar hadiah dan makanan
Sudah menjadi tradisi, pada hari raya
setiap tetangga bertukar makanan dan hidangan. Bahkan, dianjurkan untuk
memberikan hadiah bagi mereka yang tak mampu.
0 Response to "ADAB DALAM BERIDUL FITRI "
Post a Comment