Recent Posts

PENDAPAT GOLONGAN LUAR MUHAMMADIYAH TENTANG MUHAMMADIYAH DAN TOLERANSI


Beberapa bulan yang lalu penulis mengadakan wawancara langsung dengan para aktivis Ormas Islam di Kediri untuk mendapatkan masukan-masukan tentang bagaimana sebenarnya Muhammadiyah, karena selama ini barnagkali luput dari pantauan para aktivis Muhammadiyah.
Hal ini seharusnya sangat dibutuhkan dalam rangka kita memberikan penjelasan dan sekaligus sosialisasi tentang Muhammadiyah kepada masyarakat sehingga sasarannya tepat dan hasilnyapun bisa dapat mempertemukan antara Muhammadiyah dengan Ormas-ormas lain, sehingga tidak terjadi benturan di tengah masyarakat.
Berikut ini beberapa pendapat orang luar Muhammadiyah yang menjadi aktivis organisasi.

1.      Pendapat Golongan NU

a.       Menurut pendapat tokoh masyarakat, Muhammadiyah menghargai toleransi sesama umat beragama, terutama Nahdlatul Ulama, mereka menghargai dan menghormati tradisi-tradisi yang dijalankan penganut NU. Seperti tahlil-tahlil, istighasah, selamatan dan kebiasaan yang lain karena hal itu merupakan kebudayaan yang memang sudah dilaksanakan secara turun temurun, tetapi Muhammadiyah kurang setuju dengan kegiatan tersebut didahulu dengan niat yang keliru dan banyak mengandung suatu kemubadziran.
Sehingga penganut NU yang memiliki pandangan radikal menganggap bahwa Muhammadiyah itu anti dengan tradisi/kebiasaan NU. Padahal sebenarnya penganut Muhammadiyah itu mengakui betul dengan Muhammadiyah tidak akan bersikap yang dapat menimbulkan perpecahan antara umat Islam, baik penganut NU maupun Muhammadiyah yang mengerti pentingnya umat Islam tidak akan terlalu membahas perbedaan antara keduanya tetapi mengambil jalan tengah dan meluruskan kekurangan-kekurangan yang ada dari kedua buku organisasi ini demi terjalinnya persatuan umat Islam yang kokoh dan damai.
b.      Menurut NU, Muhammadiyah itu terlalu kuat dalam memegang syari'atnya
Muhammadiyah itu tidak mau menjalankan adat istiadat orang kuno karena menganggap terlalu menyimpang pada agama Islam, padahal kita harus menghormati perjuangan para ulama dahulu (wali songo) melihat sejarah orang-orang dahulu jika ada orang yang meninggal dunia orang yang melahirkan mereka mengadakan minum-minuman keras dan itu akhirnya para ulama mengadakan kumpulan untuk mengadakan tahlil (doa bersama).
Menurut NU, Muhammadiyah kegiatan sosialnya lebih tinggi. Muhammadiyah lebih disiplin dalam menjalankan agama (ibadah sehari-hari).
Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam yang komunitasnya mempunyai versi sama dengan golongan Islam lainnya. Dalam melaksanakan aqidah dan syari'at Islam yakni berpegang tehuh pada Al-Qur'an dan al-hadits. Namun di sana sini ada beberapa sudut pandang yang berbeda dalam beberapa syari'at atau adat istiadat Islam yang lainnya misalnya.
Di organisasi yang lain yang membenarkan ijma’ dan qiyas tetapi di Muhammadiyah tidak mengenal hal tersebut. Dalam menafsirkan hukum Islam, contoh adat istiadat pada Muhammadiyah yang beda:
1)      Tidak diperkenankan bersalaman antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya.
2)      Menutup aurat pada wanita sangat ditekankan
3)      Tidak dianjurkan mengadakan selamatan bagi keluarga yang berduka cita.
4)      Mayit ketika dikubur dan selesainya tidak diadakan talkin.
5)      Dalam ibadah jarang menggunakan sarung dan kopyah (ibadah di sini yang dimaksud adalah shalat).
c.       Pendapat Ulama NU terhadap Muhammadiyah
1)      Menurut pendapat ulama NU secara umum bahwa organisasi Muhammadiyah, merupakan suatu organisasi yang terbesar juga memiliki pengikut terbanyak di seluruh tanah air.
2)      Secara khusus organisasi Muhammadiyah terlalu kuat dalam memegang syari'atnya dan lebih disiplin dalam menjalankan agama dalam sehari-hari.
3)      Sejak awal berdirinya organisasi ini, formulasi dan operasionalisasi ijtihad dalam Muhammadiyah hanya terfokus oleh persoalan fiqh atau hukum agama saja.
4)      Faham keagamaannya selalu mengkaitkan dan mempertautkan dimensi ajaran sumber Al-Qur'an dan sunnah yang shahih. Dengan dimendi “ijtihad dan sunnah”.
5)      Kehidupan Muhammadiyah lebih berdimensi pada kehidupan sosial masyarakat.
6)      Organisasi Muhammadiyah mempunyai konsep dasar pemikiran Islam, yaitu kegiatan berpikir yang tajam dan kritis konstruktif.
7)      Meskipun Muhammadiyah menentang keberadaan “tahlil” dan menganggapnya “bid’ah”, ternyata organisasi tersebut belum mampu memberikan alternatif tradisi. Keagamaan yang setara dan selastis tahlil yang bisa diterima oleh semua lapisan warganya yang selalu kultural mempunyai karakteristik yang sangat beragam.
8)      Setiap melaksanakan sesuatu Muhammadiyah selalu mengutamakan bacaan basmalah.
9)      Menurut pendapat Ibu Suprihatin, Muhammadiyah menurut beliau baik, NU dan Muhammadiyah sama-sama beribadah hanya kepada Allah SWT. Tetapi, kalau NU pedomannya Al-Qur'an, Hadits, Ijma’, dan Qiyas. Sedangkan Muhammadiyah berpedoman hanya pada Al-Qur'an dan hadits saja tidak memakai ijma’ dan qiyas.
Pandangan masyarakat NU terhadap orang-orang Muhammadiyah menurut beberapa tokoh.
a.       Menurut ulama
1)      Segi amal
Orang-orang Muhammadiyah dalam membelanjakan harta, lebih digunakan untuk hal-hal yang berguna untuk masyarakat dan bermanfaat untuk akhirat.
Misalnya: sumbangan untuk masjid, pembangunan untuk madrasah dan lain-lain. Bukan untuk kegiatan ritual (Tahlilan, Yasinan, Kendurenan).
2)      Segi ibadah
Bahwa orang-orang Muhammadiyah dalam menjalankan ibadah lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat wajib. Sedangkan hal-hal yang bersifat sunnah dengan diutamakan.
Misalnya: doa qunut, wiridan, dan lain-lain.
3)      Segi kehidupan bermasyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat antara orang NU dan orang Muhammadiyah sama, dapat bekerja sama baik dalam hal gotong-royong maupun dalam kehidupan sosial sehari-hari.
b.      Menurut Pemuda dan Remaja NU
Para pemuda berpendapat:
1)      Segi pergaulan
Para pemuda berpendapat bahwa dalam pergaulan antara pemuda NU dan Muhammadiyah tidak ada perbedaan yang mencolok.
Misalnya: antara orang kaya dan miskin.
Tetapi, perbedaan golongan sangat terlihat, terutama ketika dalam membicarakan agama, mereka (pemuda Muhammadiyah) selalu ingin menang.
2)      Segi organisasi
Bahwa para pemuda Muhammadiyah dalam berorganisasi, mereka cenderung mengutamakan kelompok sendiri, sehingga antara pemuda NU dan Muhammadiyah tidak ada kesepakatan dalam suatu musyawarah dalam suatu wadah atau organisasi.
Misalnya: Senat Mahasiswa, sering terjadi perdebatan antar emuda NU dan Muhammadiyah. Sehingga dalam organisasi Muhammadiyah sering mendominasinya dan berusaha menguasai organisasi tersebut.
3)      Menurut masyarakat
Dalam masyarakat desa (awam), pandangan terhadap Muhammadiyah sangat jelak. Karena mereka menganggap bahwa Muhammadiyah itu adalah momok yang harus dijauhi dan juga dapat mempengaruhi untuk pindah haluan.

2.      Pendapat Golongan LDII

Pandangan orang LDII terhadap orang-orang Muhammadiyah menurut beberapa tokoh:

a.       Menurut ulama
Ulama LDII berpendapat tentang orang Muhammadiyah pendapat golongan NU dari beberapa aspek:
1)      Segi amal
Orang Muhammadiyah dalam membelanjakan harta atau dalam beramal itu sangat bagus, karena harta mereka digunakan ke jalan Allah SWT. semata, tidak untuk kegiatan-kegiatan yang lain atau kegiatan ritual.
2)      Segi ibadah
Ulama LDII berpendapat, bahwa kegiatan ibadah orang Muhammadiyah itu sangat bagus, karena mereka mengutamakan yang wajib bukan yang sunnah. Dan juga sesuatu yang sunnah itu tidak boleh dinomorsatukan.
b.      Menurut masyarakat dan pemuda
1)      Pergaulan
Dalam bergaulan orang Muhammadiyah juga bagus dan itu terlihat dari kehidupan sehari-hari.
2)      Agama
Masyarakat LDII mengatakan bahwa orang Muhammadiyah itu adalah momok yang harus dijauhi, sebab mereka menganggap Muhammadiyah itu akan mempengaruhi dalam masalah agama.

3.      Pendapat Golongan Salaf

a.       Muhammadiyah adalah organisasi yang banyak penyimpangannya dalam masalah al-wala’ (loyalitas, rasa cinta) dan al-bara’ (berlepas diri).
b.      Mereka wala’ dengan ahlul bid’ah seperti datang ke tahlilan dan bersih desa dan lain-lain.
c.       Mereka (Muhammadiyah) tidak ihtimam (perhatian) lagi dengan dakwah tauhid, walaupun diawalnya KH. Ahmad Dahlan berdakwah tauhid dan memerangi TBC (Tahayul, Bid’ah dan Churafat).
d.      Mereka membenci ahlul haq, seperti: mengusir atau melarang menggunakan masjid-masjid waqaf Muhammadiyah untuk kajian-kajian ilmu.

4.      Dari Jama’ah Islamiyah di Nganjuk

Pendapat A. Firman Zaky Rosyadi:
Muhammadiyah menurut beliau walaupun berbeda tetapi mereka yakin tujuan sama hanya jalan yang berbeda. Yang lain No Coment!

5.      Dari Hidayatullah di Bandar Lor

Pendapat Ustadz Syahri:
Muhammadiyah adalah gerakan yang amar ma’ruf nahi munkar, organisasi Islam dari kaum pembaharu, pemberantas TBC yang memiliki banyak amal usaha sosial, pendidikan dan dakwah.
Muhammadiyah hanya ingin merealisasikan cita-cita KH. Ahmad Dahlan membangun masyarakat Islam. Hidayatullah sendiri diilhami konsep KH. Mas Mansur dalam membangun masyarakat Islam yang dimulai dari pondok pesantren.

6.      Pendapat Golongan Kristen terhadap Muhammadiyah

a.       Kristen memandangnya dari segi sosial dan politik. Menurut orang Kristen kelompok Islam Muhammadiyah lebih baik dari kelompok Islam lainnya, karena Muhammadiyah lebih mementingkan/mendahulukan masalah sosial daripada masalah politik dengan fakta:
1)      Kelompok yang pertama kali mendirikan RS adalah Muhammadiyah.
2)      Pada waktu Pemilu pertama kali mucnul berbagai partai di antaranya dari kelompok Islam seperti: Masyumi, NU, LDII, Wahidiyah.
b.      Dari segi kemasyarakatan Muhammadiyah lebih berbelakang dari kelompok Islam lainnya. Kalau di organisasi NU ada suatu kegiatan tahlil, diba’an, istighasah, pengajian, dan lain sebagainya. Di LDII kegiatan mengaji rutin seminggu sekali sedangkan di Muhammadiyah tidak pernah ada kegiatan.
Muhammadiyah menurut pandangan LDII adalah semua aliran itu sama yaitu tujuannya itu menjauhi larangan dan mentaati semua perintah-Nya, tetapi cara menyembahnya kepada Allah itu berbeda.
Muhammadiyah artinya umat Muhammad yang berpedoman kepada Al-Qur'an dan Hadits. Jadi semua tingkah laku atau adat istiadat, cara beribadah tercantum dalam Al-Qur'an dan Hadits.
Keroganisasian Muhammadiyah
Muhammadiyah bukan milik pribadi atau masyarakat, tetapi milik setiap anggota Muhammadiyah. Sehingga manajemennya cenderung terbuka. Organisasi terendah adalah organisasi remaja masjid, ranting cabang dan pondok pesantren Muhammadiyah.
Ibadah Dalam Muhammadiyah
a.       Secara akidah sama dengan organisasi lain
b.      Terdapat ciri khas yakni tidak ada kata Asshalatu Khoirun Minannaum dalam adzan Shubuh, dan tidak terdapat doa qunut.
c.       Sangat berhati-hati dan teliti dalam menterjemahkan syirik. Karena syirik adalah satu-satunya dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT.

Adat Istiadat Muhammadiyah
Adat istiadat Muhammadiyah tidak terlalu berlebihan atau sifatnya sangat sederhana, misalnya:
a.       Ada orang meninggal tidak perlu mengadakan syukuran atau selamatan selama berhari-hari dan tidak perlu diberi taburan bunga, karena taburan bunga itu masih menganut ajaran agama Hindu.
b.      Cara syukuran atau selamatan orang Muhammadiyah tidak terlalu mewah atau dengan pesta makan-makan, tetapi dengan menyumbang sejumlah atau menyiapkan sebagian penghasilannya untuk keperluan sosial, misalnya: disumbangkan ke masjid, panti asuhan, sekolah, rumah sakit, dan masih banyak fasilitas umum lainnya.
c.       Cara shalat
Cara shalat orang Muhammadiyah itu sama dengan aliran-aliran yang lain. Namun Muhammadiyah tidak disunatkan doa qunut pada waktu Subuh dan masih banyak yang berbeda.
Dari LDII
Pendapat H. Sodiq Nur Cholis:
Dengan pedomannya sama dengan LDII yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Tetapi Muhammadiyah tidak mempunyai Amir atau belum mempunyai Amir dan Muhammadiyah patokannya diambil dari Imam Maliki. Sedangkan LDII mempunyai Amir, Berbai’at (berjanji), dan berto’at. Kalau tidak ber-Amir dan ber-To’at tidak sah. Dalilnya yaitu “Orang yang mati tidak beramir matinya Jahiliyah”. Muhammadiyah dalam kehidupan bermasyarakat dianggap kurang.
Pendapat Golongan LDII terhadap Muhammadiyah
a.       Penilaian LDII terhadap Muhammadiyah secara umum Muhammadiyah adalah ajaran yang disampaikan dan berpedoman kepada kitab Allah (Kalamullah) yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Yang pengikutnya selalu bisa hidup rukun dengan yang lainnya walaupun ada tata cara peribadatan yang berbeda dalam melaksanakan komunikasinya dengan Allah.
b.      Dalam kegiatan bermasyarakat realitas kehidupan masyarakat Muhammadiyah, dalam bermasyarakat lebih pasif dan tertutup dibanding ulama Islam lainnya seperti: tidak pernah mengadakan pertemuan/perkumpulan berupa apapun.
c.       Semua orang tahu bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi yang besar, mereka memiliki yayasan yang mengelola pendidikan formal maupun non formal dan sudah banyak keluarga/anggota keluarga Muhammadiyah yang duduk di pemerintahan.
d.      Namun di bidang agama/keakraban/persatuan antar rakyat Muhammadiyah saya rasa kurang.
e.       Orang-orang Muhammadiyah toleransinya terhadap LDII baik.
Orang Muhammadiyah tidak pernah sukuran/selamatan.

0 Response to "PENDAPAT GOLONGAN LUAR MUHAMMADIYAH TENTANG MUHAMMADIYAH DAN TOLERANSI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel