Makalah Pertemuan Bisnis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada
dasarnya, istilah rapat tentu bukanlah hal yang asing dalam dunia bisnis maupun
nonbisnis, baik yang bersekala kecil, menengah, atau besar. Rapat yang mereka
selenggarakan pada umumnya melibatkan dua orang atau lebih untuk membahas
sesuatu. Oleh karena itu pengertian Rapat Bisnis (business meeting)
adalah sebagai bentuk pertemuan dua orang atau lebih disuatu tempat, baik
didalam maupun diluar kantor untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan bisnis tertentu.
Dalam
dunia bisnis, Rapat Bisnis biasa nya dapat diselenggarakan didalam maupun
diluar kantor perusahaan. Rapat bisnis yang diselenggarakan didalam perusahaan
pada umumnya membahas harian atau mingguan, menyampaika pendistribusian barang
kesuatu daerah, menyiapkan berbagai kebutuhan bahan baku untuk proses produksi
berikutnya, dan menyiapkan alat-alat tulis kantor (ATK).
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk melengkapi tugas mata
kuliah Komunikasi Bisnis. Selain itu untuk kita lebih mengetahui tentang
Pertemuan Bisnis. Tujuan yang utama yaitu agar para membaca lebih memahami
tentang pengetian bisnis, tujuan, macam – macam rapat bisnis, syarat-syarat
rapat, tata tertib, etika rapat, tehnik membuka rapat, tehnik mengajukan
pendapat, penyusunan notula, dan yang harus dihindari saat rapat.
1.3
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Rapat Bisnis itu?
2. Apa
saja tujuan Rapat Bisnis?
3. Apa
saja Rapat Bisnis?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Rapat Bisnis
Pada dasarnya, istilah rapat tentu
bukanlah hal yang asing dalam dunia bisnis maupun nonbisnis, baik yang
bersekala kecil, menengah, atau besar. Rapat yang mereka selenggarakan pada
umumnya melibatkan dua orang atau lebih untuk membahas sesuatu. Oleh karena itu
pengertian hal yang berkaitan dengan kegiatan bisnis tertentu Rapat Bisnis (business
meeting) adalah sebagai bentuk pertemuan dua orang atau lebih disuatu
tempat, baik didalam maupun diluar kantor untuk membahas hal.
Dalam dunia bisnis, Rapat Bisnis
biasa nya dapat diselenggarakan didalam maupun diluar kantor perusahaan. Rapat
bisnis yang diselenggarakan didalam perusahaan pada umumnya membahas harian
atau mingguan, menyampaika pendistribusian barang kesuatu daerah, menyiapkan
berbagai kebutuhan bahan baku untuk proses produksi berikutnya, dan menyiapkan
alat-alat tulis kantor (ATK).
Sedangkan Rapat Bisnis yang
diselenggarakan diluar perusahaan biasanya menyangkut hal-hal yang sifatnya
khusus dan bersifat stategis serta jumlah persertanya yan cukup banyak, biasa
nya rapat bisnis diselenggarakan di hotel.
Dengan kata lain, pemilihan tempat
penyelenggaraan sebuah pertemuan (Rapat Bisnis) apakah didalam atau diluar
perusahaan dapat dilakukan berdasarkan urgensi atau tingkat kepentingannya,
jumlah pesertanya, dan ketersediaan factor financial (dana) pendukungnya.
Rapat yang efektif menghasilkan
keputusan yang baik dan membangun rasa kebersamaan. Sebaliknya, rapat yang
tidak efektif hanya menyia-yiakan waktu. Rapat bukan aktivitas yang dapat
diselenggarakan tanpa biaya. Jadi, rapat yang tidak efektif tidak menghasilkan
sesuatu selain keputusan yang tidak tepat dan pemborosan waktu. Untuk
mewujudkan rapat yang efektif diperlukan perencanaan yang matang, tujuan yang
pasti, dan penyusunan agenda yang rinci. Saat rapat terakhir, setiap peserta
mengetahui hasil rapat seutuhnya.
2.2 Tujuan Rapat Bisnis.
Menurut Locker dalam bukunya
Business Communication: Building Critical Skills menyatakan bahwa sebuah rapat
pada umumnya mempunyai enam tujuan. Antara lain:
1. Berbagi informasi
Rapat bisnis yang diselenggarakan
oleh sebuah perusahaan bisa saja hanya dimaksudkan untuk menginformasikan
berbagai informasi penting yang harus diketahui oleh peserta rapat, diikuti
dengan sesi Tanya jawab. Contoh: manajer pemasaran menginformasikan kepada
peserta rapat bahwa perkembangan penjualan selama satu semester ini mengalami
perkembangan yang cukup menggembirakan bila dibandingkan dengan penjualan
semester lalu.
2. Penjajakan ide/gagasan
(brainstorming)
Tujuan dari rapat bisnis tentang
penjajakan ide/gagasan (brainstorming) biasa nya berjalan dengan memperkenalkan
ide-ide baru yang akan dikerjakan oleh perusahaan yang akan dating, atau bisa
juga sebagai pertemuan antar karyawan untuk mengeluarkan ide-ide dari
masing-masing karyawan untuk kemajuan perusahaan.
3. Evaluasi ide/gagasan
Tujuan evaluasi ide/gagasan biasanya
para karyawan diperbolehkan mengeluarkan pendapat nya tentang ide/gagasan yang
baru yang akan dikerjkan untuk kemajuan perusahaan pada waktu yang akan
mendatang.
4. Pengambilan keputusan
Tujuan pengambilan keputusan seperti
ini biasa nya hanya para kepala atasan yang memegang perusahaan tersebut yang
menjalankan rapat untuk membahas suatu ide/gagasan yang baru apakah ide/gagasan
tersebut dapat dijalankan dengan baik atau malah merugikan perusahaan.
5. Membuat dokumen
Tujuan membuat dokumen sebelum
ide-ide atau gagasan dijalankan oleh para karyawan biasanya mereka harus
membuat suatu dokumen yang dibahas didalam rapat bisnis untuk mempelancar
kemajuan perusahaan berjalan lancar.
6. Memotivasi pekerja
Tujuan memotivasi para pekerja
biasanya diselenggarakan oleh bos perusahaan untuk mengumpulkan para
karyawannya untuk memberikan motivasi kepada karyawannya agar mereka lebih
meningkatkan kinerja kerja mereka untuk kemajuan perusahaan tersebut.
Rapat ada yang bersifat rutin dan
ada yang bersifat kontemporer (sewaktu-waktu) atau bila terjadi suatu peristiwa
yang luar biasa. Beberapa tujuan diadakannya rapat, yaitu:
-
Untuk
memecahkan atau mencari jalan keluar suatu permasalahan.
-
Untuk
menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
-
Sebagai
alat koordinasi antarintern atau antarekstern.
-
Agar
peserta rapat dapat ikut berpartisipasi pada masalah-masalah yang sedang
terjadi.
-
Mempersiapkan
suatu acara atau kegiatan.
-
Menampung
semua permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat), dll.
2.3 Macam-Macam Rapat Bisnis
Orang-orang sering menggunakan kata rapat dalam
keseharian. Baik ketika situasi formal maupun tidak formal. Dalam setiap
kegiatan rapat tentu mempunyai tujuan rapat dan jenis rapat yang berbeda.
Rapat terdiri atas beberapa jenis, tergantung
cara pandangnya atau segi peninjauannya.
a) Berdasarkan tujuan.
1. Rapat Penjelasan.
Rapat penjelasan adalah rapat yang diselenggarakan untuk
tujuan menyampaikan penjelasan kepada para peserta rapat dari pimpinan.
2. Rapat Pemecahan Masalah.
Rapat pemecahan masalah diselenggarakan untuk menemukan
pemecahan tentang suatu masalah yang sedang terjadi atau dihadapi.
3. Rapat Perundingan.
Rapat perundingan adalah rapat yang diselenggarakan dengan
tujuan menghindari timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar
tidak merugikan kedua belah pihak.
b) Berdasarkan sifat.
1. Rapat formal.
Rapat formal adalah rapat yang dilaksanakan dengan suatu
perencanaan terlebih dahulu, sesuai dengan aturan yang berlaku dan semua
peserta rapat memperoleh undangan.
2. Rapat informal.
Rapat informal adalah rapat yang dilaksanakan secara tidak
resmi dan tidak berdasarkan suatu rencana yang bersifat resmi.
3. Rapat terbuka.
Rapat terbuka adalah rapat yang dapat dihadiri oleh seluruh
anggota organisasi. Materi rapat yang dibahas merupakan masalah yang tidak
bersifat rahasia.
4. Rapat tertutup.
Rapat tertutup adalah rapat yang diselenggarakan untuk
kalangan tertentu dalam suatu organisasi, biasanya yang dibahas hal-hal yang
menyangkut maslah yang sifatnya rahasia (tidak atau belum boleh diketahui oleh
umum).
c) Berdasarkan jangka waktu.
1. Rapat mingguan.
Rapat mingguan adalah rapat yang diselenggarakan secara
rutin setiap minggu, guna membahas masalah-masalah yang bersifat biasa yang
dihadapi oleh setiap seksi atau subseksi.
2. Rapat bulanan.
Rapat bulanan adalah rapat yang diselenggarakan setiap bulan
dengan rutin, guna membahas masalah-masalah yang bersifat biasa yang dihadapi
oleh setiap seksi atau subseksi.
3. Rapat semester.
Rapat semester adalah rapat yang diselenggarakan setiap enam
bulan sekali, guna mengadakan evaluasi hasil kerja selama setengah tahun dan
mencari serta menentukan rencana-rencana selanjutnya untuk waktu enam bulan
berikutnya.
4. Rapat tahunan.
Rapat tahunan adalah rapat yang diadakan sekali setahun yang
bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan hasil dari rencana jangka pendek
dan jangka panjang.
d) Berdasarkan frekuensi.
1. Rapat rutin.
Rapat rutin adalah rapat yang waktunya sudah tertentu aRapat
rutin adalah rapat yang waktunya sudah tertentu atau biasa, missal mingguan,
bulanan, dll.
2. Rapat insidental.
Rapat incidental adalah rapat yang terjadi tanpa
direncanakan terlebih dahulu, karena adanya masalah yang memerlukan penanganan
dengan segera.
e) Berdasarkan nama.
1. Rapat kerja.
Rapat kerja adalah rapat atau
pertemuan para karyawan dan pimpinan guna membahas hal-hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
2. Rapat dinas.
Rapat dinas adalah rapat yang membicarakan masalah kedinasan
atau pekerjaan (biasanya dilakukan oleh orang-orang yang bertugas di instansi
pemerintah).
3. Musyawarah kerja.
Musyawarah kerja merupakan kata lain dari rapat kerja.
2.4
Syarat-Syarat Rapat
Rapat dapat dikatakan berlangsung dengan baik dan
berhasil, apabila tujuan rapat yang telah ditentukan tercapai. Untuk dapat
mencapai tujuan rapat, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan pihak
panitia penyelenggara rapat. Bagaimanakah syarat-syarat rapat yang baik?
Suatu pertemuan dapat disebut sebagai sebuah
rapat apabila memenuhi kriteria berikut, yaitu:
a. Membicarakan
suatu masalah yang berkaitandengan tujuan organisasi, perusahaan, instansi,
pemerintah, dan lain-lain, yang harus dirundingkan/didiskusikan secara
bermusyawarah.
b.
Pada saat rapat seluruh peserta harus
berperan aktif.
c. Setiap
pembicaraan ketika rapat berlangsung harus bersifat terbuka ( tidak ada yang
disembunyikan serta prasangka ).
d. Adanya
unsur-unsur rapat seperti pimpinan, notulen, moderator, peserta rapat, masalah
yang dibahas.
Untuk mencapai tujuan rapat agar rapat
berhasil, setiap peserta rapat harus mengetahui syarat-syarat rapat yang
baik. Syarat-syarat rapat yang baik, antara lain :
a)
Persiapan
rapat.
Persiapan rapat harus dirancang dan
dilaksanakan oleh panitia penyelenggara rapat. Secara garis besar persiapan
yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Penentuan
tujuan rapat dan acara rapat.
2. Penentuan
waktu, tanggal, hari, tahun.
3. Penentuan
tempat.
4. Akomodasi.
5. Konsumsi.
6. Media/peralatan.
b) Pelaksanaan rapat.
1. Suasana
rapat berlangsung terbuka.
2. Para
peserta rapat berpartisipasi aktif.
3. Adanya
kendali dari ketua rapat
4. Hindarkan
debat kusir.
5. Bahasa
harus komunikatif.
6. Hindarkan
monopoli ketika berbicara.
7. Terdapat
keputusan dan kesimpulan rapat.
8. Adanya
notulen.
9. Acara
rapat.
10. Media
rapat.
11. Waktu
2.5 Tata Tertib Rapat Bisnis
Agar rapat bisa mencapai maksud dan tujuannya, hendaknya
rapat harus dikelola dengan baik dan harus mengetahui tata tertib rapat yang
memenuhi kriteria sbb:
1.
Tepat
waktu dalam memulai rapat.
2.
Agenda
rapat dirumuskan atau disusun dengan baik sehingga peserta rapat dapat
mengetahui susunan acara rapat.
3.
Setiap
peserta saling menghargai pendapat yang dikemukakan peserta lain.
4.
Adanya
partisipasi dari peserta rapat.
5.
Bersifat
terbuka, artinya bersedia menerima kritik dan saran dari peserta lain tanpa
emosi.
6.
Dengan
tidak melihat siapa yang berbicara, tapi setiap peserta mau mendengar pendapat
orang lain.
7.
Tidak
ada peserta yang terlalu dominan selama pertemuan.
8.
Perdebatan
bisa terjadi tanpa harus menjatuhkan peserta lain atau emosi, namun saling
melemparkan argumen yang kuat tanpa menindas yang lainnya.
9.
Setiap
argumen atau pertanyaan yang diajukan disampaikan secara singkat, jelas dan
lugas.
10.
Pemimpin
rapat dapat membimbing acara sampai pada akhir rapat walaupun terjadi
perdebatan atau pro-kontra pendapat. Jadi pemimpin rapat harus dapat
mengendalikan rapat sehingga masalah dapat dipecahkan untuk mengambil
kesimpulan.
11.
Selalu
ada kesimpulan yang diambil berdasarkan argumen-argumen yang disetujui bersama.
Agar rapat
dapat berhasil dengan baik, terlebih dahulu harus dibuat susunan acara
rapat yang merupakan urut-urutan jalannya rapat, mulai dari pembukaan
rapat sampai dengan rapat ditutup yaitu :
1.
Pembukaan
2.
Pembacaan susunan acara rapat
3.
Pembahasan materi rapat
4.
Lain-lain
5.
Penutup
Susunan acara rapat dibacakan dan
sebelum rapat dimulai dibagikan kepada seluruh peserta rapat, sehingga peserta
rapat dapat mengetahui agenda rapat dan susunan acara rapat sehingga rapat
dapat berjalan dengan tertib. Jadi tata tertib rapat merupakan suatu aturan
rapat yang biasanya dibacakan atau dibagikan kepada peserta rapat sebelum rapat
dimulai dengan tujuan agar rapat dapat berlangsung dengan tertib dan tidak
membuang-buang waktu secara percuma, sehingga tidak akan mendengar lagi keluhan
pegawai, ”Apa sih, gunanya rapat?”.
Berdasarkan
Buku Kamus Bahasa Indonesia, Edisi Kedua terbitan Balai Pustaka, diuraikan
bahwa yang dimaksud dengan rapat adalah pertemuan ( kumpulan ) untuk
membicarakan sesuatu, sidang, majelis. Sedangkan diskusi adalah pertemuan
ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah.
Dalam buku
Etika Komunikasi karangan Samsir Rambe, yang dimaksud dengan rapat ialah
kumpulan beberapa otang atau organisasi yang akan membicarakan suatu masalah
atau kepentingan bersama untuk memberikan penjelasan, memecahkan suatu
persoalan dan sekaligus mengadakan perundingan demi memperoleh suatu hasil yang
disepakati/disetujui bersama.
Berdasarkan
beberapa pengertian tentang rapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan rapat ialah pertemuan atau kumpulan dalam suatu
organisasi, perusahaan, instansi pemerintah baik dalam situasi formal maupun
nonformaluntuk membicarakan, merundingkan, dan memutuskan suatu masalah
berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
Jadi, dalam
setiap organisasi, perusahaan, instansi pemerintah pada saat tertentu sering
mengadakan rapat. Rapat yang bersifat rutin ( berkala ), temporer (
sewaktu-waktu ). Rapat dapat berlangsung dalam situasi formal maksudnya rapat
dilaksanakan dengan mengikuti prosedur rapat, syarat rapat, aturan rapat.
Misal, rapat diselenggarakan di kantor dalam keadaan resmi. Sedangkan rapat
yang bersifat non formal, misalnya penyelenggaraan rapat dilaksanakan di
tempat-tempat yang santai ( sambil hiburan ) seperti di tempat rekreasi, rumah
makan, dan lain-lain. Hal yang dibahas dalam rapat tentunya segala sesuatu yang
berkaitan dengan suatu kegiatan baik bisnis maupun bukan bisnis. Dalam rapat
harus terjalin komunikasi yang harmonis, efektif, dan komunikatif, sehingga
tercapai suatu keputusan hasil kesepakatan bersama. Rapat dapat dikatakan
berhasil apabila tujuan rapat ( yang telah ditentukan ) tercapai.
2.6 Etika
Rapat Dan Gaya Komunikasi.
Salah satu
etika yang harus dipahami dan diterapkan adalah etika rapat. Ketika akan
melaksanakan pertemuan ( bisnis atau rapat ) maka perhatikanlah prosedur dan
etika rapat. Yang dimaksud dengan etika rapat adalah norma, nilai, kaidah, atau
ukuran tingkah laku yang baik ketika melakukan rapat.
Gaya komunikasi sebenarnya merupakan bagian dari etika
rapat. Pada saat pertemuan setiap orang yang berbicara mempunyai kebiasaan dan
gaya tersendiri atau mempunyai gaya komunikasi yang berlainan. Komunikasi yang
efektif dapat berlangsung apabila memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan
tersebut, antara lain sebagai berikut :
1. Persepsi.
2. Ketepatan.
3. Kredibilitas.
4. Pengerndalian.
5. Kecocokan/keserasian.
Beberapa
persyaratan agar komunikasi berjalan efektif seperti diuraikan diatas harus
diterapkan dalam gaya komunikasi. Gaya komunikasi seseorang sangat menentukan
keberhasilan suatu komunikasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam gaya
komunikasi, antara lain :
1.
Pesyaratan komunikasi yang efektif.
2.
Bahasa isyarat ialah gerakan
badan/tubuh atau ekspresi wajah.
3.
Bahasa yang digunakan jelas, singkat,
tepat dan santun, serta dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain.
4.
Budi pekerti, watak, dan etika turut
mempengaruhi gaya komunikasi seseorang.
5.
Gaya bahasa yang digunakan menentukan
gaya komunikasi.
Selain kelima
unsur tersebut diatas, dalam gaya komunikasi terdapat hal-hal lain yang dapat
menarik dalam mempengaruhi pembicaraan. Hal-hal menarik yang dapat mempengaruhi
pembicaraan antara lain :
1. Pakaian.
2. Pandangan mata.
3. Mimik wajah.
4. Sikap badan.
5. Suara.
6. Tulisan.
2.7 Teknik membuka Rapat
Setelah peserta rapat berkumpul, maka rapat dibuka oleh
pembawa acara rapat ( MC ) dengan ucapan terima kasih atas kehadiran peserta
rapat dan sekaligus membacakan susunan acara rapat dan tata tertib selama rapat
berlangsung. Setelah itu pembawa acara menyerahkan rapat pada pimpinan rapat.
Menjadi pimpinan rapat tidak semudah
yang dibayangkan, dimana pimpinan harus mampu mendorong dan menciptakan
partisipasi aktif anggota, bertanggung jawab atas rapat yang diadakan dan
pimpinan tidak boleh mendominasi pembicaraan dalam rapat demi tercapainya
tujuan rapat. Pemimpin rapat harus bisa menciptakan rasa aman, suasana
persaudaraan, saling membuka diri dan tidak ada kesan sikap otoriter, mempunyai
keterampilan berkomunikasi untuk mendukung peserta yang pasif, dan mendorong
kelompok untuk mengambil keputusan bersama. Pimpinan rapat yang baik adalah
pimpinan yang dapat memberikan keleluasaan peserta untuk Berbicara spontan,
dengan suasana yang santai membuat peserta tidak ragu- ragu untuk mengeluarkan
pendapatnya. Menemukan gagasan yang cemerlang. Menyampaikan opini yang tidak
sejalan dengan pimpinan karena meraka merasa pimpinan tidak mengekang
pendapatnya bahkan memberi kebebasan dalam beragumen. Mencapai keputusan
bersama tanpa selalu meminta pemimpin sebagai penentu akhir.
2.8 Tehnik Mengajukan Pendapat
Seorang pimpinan rapat hendaknya dapat mengendalikan rapat
dan pandai mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta rapat. Dalam hal ini
pimpinan harus menguasai teknik bertanya.Teknik bertanya akan berhasil bila
pertanyaan dari peserta rapat mempunyai nilai tambah dan berisi ide-ide yang berguna.
Pada dasarnya ada 4 teknik
bertanya :
a.
Pertanyaan
langsung ( direct question )
Yaitu
pertanyaan yang ditujukan langsung pada seorang peserta rapat. Pertanyaan ini
dapat diajukan bila pimpinan mengetahui bahwa orang yang ditunjuk dapat
menjawab pertanyaan tersebut.
b. Pertanyaan tidak langsung ( overhead
question )
Yaitu
pertanyaan yang ditujukan kepada semua peserta, dimana pimpinan menebar
pandangannya ke segala penjuru.
c. Pertanyaan mengembalikan ( reverse
question )
Pertanyaan
yang diajukan kepada seorang peserta yang mengajukan pertanyaan tersebut.
d. Pertanyaan dilemparkan ( Relay
question )
Pertanyaan
yang diajukan kepada seseorang atau sekelompok orang dimana pimpinan
mengharapkan jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya.
Tujuan dari pelemparan kembali
pertanyaan adalah :
1. Untuk
merangsang diskusi dalam rapat.
2. Membahas
masalah secara lebih terperinci dan terbuka.
3. Menuju ke
arah kesepakatan bersama.
2.9 Teknik
Menyusun Notula
Notula adalah catatan mengenai semua pembicaraan selama
rapat berlangsung.Maksud pembuatan notula adalah agar apa yang telah dibahas
dalam rapat baik rapat untuk pemecahan masalah atau rapat untuk
pengambilan keputusan dapat menjadi acuan bagi rapat selanjutnya. Dan bagi
peserta rapat yang tidak hadir, notula dapat menjadi informasi atas materi yang
dibahas dan kesimpulan yang diperoleh. Notula dapat juga untuk melihat
perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu. Notula dapat dibagikan kepada
peserta rapat bila telah disetujui oleh pimpinan. Notula dibuat oleh sekretaris
organisasi atau seseorang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas itu, dan
posisi duduknya dekat pimpinan agar sekretaris dapat menebar pandangan ke
seluruh peserta.
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pembuatan notula :
1. Ringkas tapi
jelas dan lengkap sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran yang
berbeda-beda.
2.
Dibuat bukan berdasarkan pemikiran notulis
3.
Bila ada usulan dan tanggapan terhadap masalah, dapat
dipisahkan cara penulisannya agar tidak membingungkan
4.
Dalam penyusunan notula dibedakan mana saja materi
yang berupa penyajian informasi, materi yang menyangkut pertimbangan khusus,
serta materi yang berupa keputusan
5.
Menggunakan bahasa yang lugas dan langsung pada pokok
pembicaraan
Notula yang dibuat saat rapat berlansung
merupakan notula awal. Notula ini perlu disempurnakan dengan tidak mengubah isi
materi semula, kemudian diketik rapi dan dimintakan persetujuan pada pimpinan
untuk menjadi notula akhir.
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam penyusunan notula :
1.
Bila rapat tersebut rapat rutin, sebaiknya diberi
nomor urut rapat, bulan, dan tahun rapat. Misalnya : Rapat Pengurus
Yayasan Amal Maret 2007
2.
Perlu diinformasikan pada judul notula rapat; apakah
rapat tersebut merupakan rapat pemberian informasi, rapat pemecahan masalah
atau rapat pengambilan keputusan.
3.
Susunan notula lengkap : dari judul sampai penutup
diakhiri dengan tanda tangan pimpinan dan notulis rapat
4.
Walaupun notula dibuat ringkas, namun setiap peserta
yang berbicara perlu disebutkan namanya, misalnya Ibu Meynar memberikan usulan
tentang………………………………
5.
Keputusan yang diambil dalam rapat hendaknya dicatat
secara lengkap
6.
Waktu dimulai dan berakhirnya rapat dituliskan dalam
notula
Persiapan dalam pembuatan notula :
1.
Sediakan alat tulis dan kertas, tapi sekarang sudah
umum digunakan Personal Computer ataupun Note BookLaptop untuk penyusunan
notula. atau
2.
Sediakan kaset rekaman bila ada pembicaraan yang tidak
dapat ditulis.
3.
Memahami prosedur rapat sebelum rapat dimulai
4.
Sediakan buku-buku referensi yang menunjang materi
rapat
Isi Notula Rapat
1.
Judul notula beserta nama organisasi atau unit
organisasi yang menyelenggarakan rapat.
2.
Hari, tanggal, tempat serta waktu dimulai dan
berakhirnya rapat.
3.
Sifat rapat.
4.
Nama peserta baik peserta yang hadir maupun yang tidak
hadir.
5.
Penyempurnaan notula rapat sebelumnya dan
pengesahannya.
6.
Susunan acara rapat.
7.
Ringkasan jalannya rapat.
8.
Hasil rapat.
9.
Hal-hal yang dibicarakan dalam rapat.
10.
Catatan khusus.
11.
Nama dan tandatangan pimpinan dan notulis rapat
dibagian akhir.
2.10
Hal
yang perlu dihindari saat Rapat Bisnis
Siapa yang tidak merasa jengkel saat si mulut besar melontarkan pembicaraan
yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan topik yang sedang dibahas? Siapa
yang tidak merasa kasihan pada rekan yang menjadi target olok-olokan di kantor?
Atau merasa aneh saat melihat kemampuan teman anda dalam hal mengungkapkan
ssesuatu seperti mengagumi sesuatu hal yang sebenarnya tidak ada artinya ?
Namun tak peduli bagaimana hal seperti itu menguasai pikiran anda,jangan pernah sekali pun menganggap bahwa rapat bukanlah sesuatu hal yang penting.Faktanya adalah rapat dapat membuat atau menghancurkan karir anda. Berikut adalah 10 hal yang perlu dihindari saat rapat:
Namun tak peduli bagaimana hal seperti itu menguasai pikiran anda,jangan pernah sekali pun menganggap bahwa rapat bukanlah sesuatu hal yang penting.Faktanya adalah rapat dapat membuat atau menghancurkan karir anda. Berikut adalah 10 hal yang perlu dihindari saat rapat:
1. Datang
terlambat. Jangan
mengatakan "saya tidak akan membuat kacau" seperti berjalan ke sebuah
pertemuan yang sedang berlangsung. Tiba beberapa menit lebih awal tidak hanya
menunjukkan anda sangat menghargai waktu, tetapi juga menjamin anda mendapat
tempat duduk yang baik juga.
2. Tidak punya
persiapan. Jika anda sebelumnya telah diberikan agenda atau bahan
rapat, sebaiknya anda membacanya.Buatlah beberapa pertanyaan atau kontribusi
apa yang bisa anda berikan sebagai bahan rapat untuk didiskusikan.
3. Memonopoli
Pembicaraan. Saat rapat dimulai, alangkah baiknya jika memberikan kepada
karyawan senior dahulu untuk memberikan pendapatnya. Saat mereka berbicara
tentang sedikitlah, maka kembangkanlah hal tersebut menjadi sesuatu yang padat.
Jangan hanya bergumam atau bahkan tidak bicara sama sekali jika anda memiliki
sesuatu yang berguna untuk dibicarakan.
4. Membuat
pernyataan seperti pertanyaan. Ungkapan pernyataan seperti
pertanyaan akan mengundang orang lain untuk berkata tidak, berdebat, atau
mengambil ide-ide anda. Tentunya hal ini akan sangat merugikan anda.
5. Salah
membaca sinyal. Cobalah untuk mengukur kebutuhan atau suasana hati
orang-orang yang ada dalam ruangan. Mendengarkan dengan seksama apa yang
dikatakan mereka untuk mengetahui kemungkinan mereka akan menerima ide-ide
anda.
6. Terintimidasi. Sayangnya beberapa rekan anda
menganggap sebuah rapat adalah arena pertarungan lisan dan mereka sendiri
berperan sebagai gladiator. Jika anda menjadi korban intimidasi, hadapilah
dengan tenang. Jika anda memerlukan waktu untuk berpikir, lakukanlah dengan
sebuah pertanyaan yang membuat penyerang anda bertanggung jawab. Sebagai
contoh, "Andrew, sejak kapan anda mulai berpikir saya tidak peduli dengan
hasil penjualan kami?"
7. Mengunyah
permen karet.
Hal ini sepenuhnya tidak sopan dan tidak profesional. tidak ada yang perlu kita
jelaskan lagi.
8. Membiarkan
handphone menyala. Anda menonaktifkannya saat di
restoran atau di bioskop, maka non aktifkanlah saat sedang rapat. dering
handphone sangat mengganggu seluruh peserta rapat. Dan jangan pernah menerima telepon
saat rapat berlangsung.
9. Keluar dari
topik.
Jangan membuat agenda sendiri. Tetap fokus pada apa yang ingin dicapai. Jika
anda harus keluar dari topik, bicarakan dahulu dengan yang lain sedini mungkin.
Cara terbaik untuk menangani hal-hal yang tidak berkaitan dengan topik adalah
dengan mencatat semuanya dan kembali ke topik pada saat yang tepat.
10. Melewatkannya. Anda
mungkin mendapatkan lebih banyak yang dapat anda lakukan jika anda tidak ikut
suatu rapat dan melakukan pekerjaan anda sebenarnya. Tetapi jika pertemuan itu
dihadiri oleh seseorang yang memiliki jabatan dalam organisasi, anda akan
kehilangan kesempatan untuk membuat diri anda dikenal. Ingat, rapat bukanlah
tentang produktifitas tetapi juga tentang memproyeksikan citra positif dan
membangun hubungan profesional.
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Yang dimaksud dengan rapat ialah
pertemuan atau kumpulan dalam suatu organisasi, perusahaan, instansi pemerintah
baik dalam situasi formal maupun nonformaluntuk membicarakan, merundingkan, dan
memutuskan suatu masalah berdasarkan hasil kesepakatan bersama
Rapat Bisnis (business meeting) adalah sebagai bentuk pertemuan dua
orang atau lebih disuatu tempat, baik didalam maupun diluar kantor untuk
membahas hal.
Rapat yang efektif menghasilkan keputusan yang baik dan
membangun rasa kebersamaan. Sebaliknya, rapat yang tidak efektif hanya
menyia-yiakan waktu. Rapat bukan aktivitas yang dapat diselenggarakan tanpa
biaya. Jadi, rapat yang tidak efektif tidak menghasilkan sesuatu selain
keputusan yang tidak tepat dan pemborosan waktu. Untuk mewujudkan rapat yang
efektif diperlukan perencanaan yang matang, tujuan yang pasti, dan penyusunan
agenda yang rinci. Saat rapat terakhir, setiap peserta mengetahui hasil rapat
seutuhnya
0 Response to "Makalah Pertemuan Bisnis "
Post a Comment