Penguasa Zhalim Penentu Para Imam Empat Mazhab
Yang menunjukkan kita bahwa para
Imam Mazhab yang empat dari Ahlussunnah mereka juga telah menyimpang dari
Kitabullah dan sunah Nabi saww yang mewajibkan atas mereka untuk mengikuti
keuarga Nabi saww yang suci ialah kita tidak mendapati satu orang dari mereka
yang memuliakan dan menumpang pada perahu Ahlulbait dan mengenal imam zamannya.
Inilah Abu Hanifah yang pernah belajar pada Imam Shadiq yang telah termasyhur
dengan ucapannya, “Seandainya tidak karena dua tahun (yakni belajar pada Imam
Shadiq) niscaya binasalah Nu’man (Abu Hanifah).” Kita dapati dia telah
menciptakan satu mazhab yang berdiri atas qias dan beramal dengan dasar
pendapat yang berlawanan dengan nas-nas yang jelas.
Dan
inilah Malik yang pernah belajar dari Imam Shadiq, dan ucapannya telah
diriwayatkan yakni, “Tidak ada mata yang dapat melihat dan tidak ada telinga
yang dapat mendengar serta pikiran yang melintas akan adanya orang yang lebih pandai dan lebih berilmu
selain dari Ja’far ash-Shadiq.” Kita dapati ia telah menciptakan satu mazhab
dalam Islam dan ia meninggalkan Imam zamannya yang ia sendiri telah menyatakan
bahwa dia lebih berilmu dan lebih pandai dimasanya. Dan ia telah tergoda oleh
para penguasa zhalim Abasiyah dan mereka menamakan dirinya sebagai Imam Darul
Hijrah (Imam Madinah). Maka selain itu Malik menjadi orang yang memiliki
kebesaran dan kekuasaan serta pengaruh dan penghormatan.
Dan
juga inilah Syafi’i yang disangkakan bahwa dia mengikuti Ahlulbait, maka ia
telah mengatakan tentang hak mereka dalam bait-bait syairnya yang termasyhur :
Hai
Ahlulbait Rasulullah,
mencintai
kalian adalah fardu dari Allah,
tersebut
dalam Al-Qur’an yang telah diturunkan.
Cukuplah
merupakan keagungan karunia bagi kalian,
bahwa
orang yang tidak berselawat atas kalian,
tidaklah
akan diterima shalatnya.
Sebagaimana
pujiannya terhadap Ahlulbait as yang termasuk dalam bait berikut ini :
Tatkala
aku melihat manusia binasa dengan mazhabnya
dalam
lautan kedurakaan dan kejahilan, maka atas nama Allah, aku menumpang bahtera
keselamatan, yakni Ahlulbait al-Musthafa, Pengulu para Rasul. Dan aku pegang
erat tali Allah, yaitu mencintai mereka, sebagaimana telah diperintahkan
berpegang pada tali itu.
Dan
ucapannya yang termasyhur yakni. “Jika Rafidhi itu adalah mencintai keluarga
Nabi Muhammad saww, maka saksikanlah wahai jin dan manusia bahwa aku ini adalah
Rafidhi.
Jika
jin dan manusia menyaksikan bahwa dia Rafidhi, mengapa dia tidak menolak
mazhab-mazhab yang berdiri menentang Ahlulbait, bahkan dia sendiri telah
mengadakan mazhab lain yang menyangkut namanya dan dia meninggalkan para imam
Ahlulbait yang sezamannya...?
Dan
inilah Ahmad bin Hanbal yang telah memasukkan ‘Ali ke dalam empat Khalifah dan
yang telah menggolongkan dalam kelompok Rasyidin setelah dulunya diingkari dan
yang telah menulis tentangnya kitab Fadhail dan yang telah termasyhur
ucapannya, “Tidak seorang dari para sahabat yang memiliki keutamaan dengan
sanad yang shahih seperti Imam ‘Ali as.” Tapi dia sendiri telah menciptakan satu
mazhab di dalam Islam yang namanya mazhab Hambali, tetapa pun para ulama
dimasanya menyatakan bahwa dia bukan orang yang faqih. Syekh Abu Zuhrah telah
menyatakan, “Sesungguhnya kebanyakan orang-orang yang terkemuka tidaklah
menganggap Ahmad bin Hanbal termasuk golongan fuqaha, seperti Ibnu Qutaibah
padahal dia adalah orang yang sangat terdekat zamannya dan juga Ibnu Jari
at-Thabari dan yang lainnya.”[1][1]
Kemudian
datanglah Ibnu Taimiyah, dan ia mengangkat bendera mazhab Hambali dan ia
memasukkan di dalamnya beberapa pandangan baru yang mengharamkan ziarah kubur
dan mendirikan bangunan di atasnya, dan bertawassul dengan Nabi saww dan
Ahlulbaitnya, menurutnya semuanya itu adalah syirik. Demikian itulah keempat
mazhab beserta para Imam mereka dan ucapan-ucapan yang disandarkan pada mereka
tentang hak keluarga suci dari Ahlulbait Nabi saww.
Adapun
tentang apakah mereka telah mengatakan perkara yang mereka tidak laksanakan,
dan itu adalah merupakan kemurkaan yang besar di sisi Allah, atau mereka
sebenarnya tidak mengadakan mazhab-mazhab tersebut tapi para pengikutnya yang
dari para pengekor Umawiyah dan Abasiyah adalah yang telah membina
mazhab-mazhab itu dengan bantuan para penguasa zalim, kemudian mereka
menyandarkannya kepada dirinya setelah wafat mereka. Inilah yang insya Allah
akan kita ketahui dalam pembahasan mendatang.
Aapakah
kalian tidak heran terhadap mereka para imam itu yang hidup sezaman dengan para
Imam al-Huda dari Ahlulbait, kemudian mereka menyimpang dari jalannya yang
lurus dan tidak mengambil pelita dari cahayanya serta tidak mengemukakan hadis
yang berasal dari datuknya Rasulullah saww, bahkan mereka mengutamakan
Ka’ab seorang pendeta Yahudi dan Abu
Hurairah ad-Dausi yang pribadinya telah dikatakan oleh Amirul Mukminin Imam
‘Ali as, dengan pernyataannya, “Sesungguhnya orang yang paling dusta pada
Rasulullah adalah Abu Hurairah ad-Dausi.” Sebagaimana hal itu telah
dikatakan pula oleh ‘Aisyah binti Abu Bakar.
Dan
mereka lebih mengutamakan Abdullah bin Umar orang Nashibi yang terkenal kebenciannya
ia membaiat pemimpin kesesatan al-Hajjaj bin Yusuf. Dan mereka mengutamakan Amr
bin Ash mentrinya Muawiyah dalam kedurhakaan dan kemunafikan. Apakah Anda tidak
heran, bagaimana mereka para imam itu dapat melapangkan diri mereka hak dalam
penentuan syariat agama Allah dengan dasar pendapat dan ijtihad mereka sendiri,
sehingga mereka merusak sunah Nabi saww dengan apa yang mereka diada-adakan
dengan qias dan kebijaksanaan serta penutupan pintu syafa’at dan kemaslahatan
yang meluas dan yang lainnya yang merupakan bid’ah mereka yang tidak ada
wewenang dari Allah SWT.
Adakah
Allah dan Rasul-Nya telah melangkahkan dari penyempurnaan agama dan membolehkan
bagi mereka untuk menyempurnakannya dengan ijtihad mereka sehingga mereka boleh
menghalalkan dan mengharamkan sebagaimana yang mereka lakukan...? Apakah Anda
tidak heran terhadap sebagian kaum Muslim yang mendakwahkan berpegang pada
sunah, bagaimana mereka bertaqlid pada orang-orang yang tidak menganal Nabi
saww dan tidak pula dikenalnya...?
Adakah
mereka mempunyai dalil dari Kitabullah atau sunah Rasul-Nya untuk mengikuti dan
bertaqlid pada ke empat Imam pemilik mazhab-mazhab itu? Saya berani menentang
pada bangsa manusia dan jin untuk mendatangkan satu dalil/bukti atas hal itu
dari Kitabullah atau sunah Rasul-Nya. Demi Allah SWT, sekali-kali mereka tidak
akan bisa menunjukkannya walaupun sebagian mereka saling bantu -membantu. Demi
Allah, tidak ada satu dalil pun dalam Kitabullah dan sunah Rasul-Nya selain
hanyalah untuk mengikuti dan bertaqlid pada para imam suci dari keluarga Nabi
saww. Adapun tentang Ahlulbait banyak dalil dan hujjah yang terang serta
kebenaran yang nyata.
Maka
perhatikanlah wahai orang yang memiliki pandangan. (Qs. al-Hasr:2) Sesungguhnya
ia tidak buta pengelihatan tetapi buta hati yang ada dalam dada. (QS.
al-Haj:46).
0 Response to "Penguasa Zhalim Penentu Para Imam Empat Mazhab"
Post a Comment